Sri Mulyani Beberkan Tantangan Global di 2023: Bisa Jadi Turning Point kalau Perang Berhenti

Sabtu, 3 Desember 2022 13:28 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers usai Penyerahan DIPA dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah TA 2023 di Istana Negara, Jakarta, Kamis 1 Desember 2022. ANTARA/AstridFaidlatulHabibah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan ada sejumlah tantangan yang harus pengusaha Indonesia hadapi memasuki tahun 2023. Beberapa tantangan global itu diyakini bakal muncul pada tahun depan.

Tantangan pertama adalah ketidakpastian akibat ketegangan geopolitik akibat perang antara Rusia dan Ukraina. “Perang bisa menjadi turning point di tahun 2023. Kalau kemudian terjadi negosiasi dan kemudian perangnya berhenti,” ujar Sri Mulyani saat menghadiri acara Kompas100 CEO Forum Tahun 2022 di Jakarta, Jumat, 2 Desember 2022.

Baca: Luhut Sebut Warga Beli Motor Listrik Bakal Disubsidi, Sri Mulyani: Dibahas Dulu

Kedua, tantangan datang dari tren harga pangan dan energi yang masih tinggi dan memicu kenaikan inflasi global. Laju kenaikan inflasi global yang sangat tinggi ini, kata Sri Mulyani, akhirnya mengubah momentum pemulihan ekonomi dunia menjadi dimoderasi.

Kenaikan suku bunga tak bisa dihindari

Advertising
Advertising

Tantangan ketiga adalah kenaikan suku bunga acuan, terutama dari Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) berupa Fed Fund Rate. Kenaikan suku bunga acuan dan pengetatan kebijakan moneter tak bisa dihindari karena memang didesain untuk memoderasi sisi permintaan agar inflasi tidak bergerak liar.

Bendahara negara itu pun mengingatkan para pengusaha bahwa dampak ketidakpastian terhadap ekonomi di negara maju bakal masih terasa sepanjang tahun 2023. "Dampaknya kepada perekonomian kita adalah kalau interest rate tinggi, terjadi capital outflow. Interest rate di dalam negeri, Bank Indonesia terpaksa harus juga meng-adjust terhadap tren pressure global ini," ujar Sri Mulyani.

Walhasil, mau tak mau dampaknya ke dalam perekonomian nasional tahun depan pasti akan terasa. "Seberapa resilient investasi kita tetap bisa bertahan dalam kondisi kecenderungan suku bunga akan lebih tinggi dibandingkan tahun ini,” katanya.

Dalam menghadapi sejumlah tantangan itu, Sri Mulyani menyebutkan, pemerintah akan berupaya mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen pada 2023. Apalagi, Undang-Undang APBN 2023 sudah mengasumsikan pertumbuhan ekonomi 5,3 persen.

"Jadi kalau saya bicara 5,3 persen itu karena ada di dalam Undang-Undang APBN 2023. Namun sama seperti kita melihat setiap tahun, selalu ada upside risk, downside risk. Geopolitik juga menimbulkan dampak,” ujar Sri Mulyani.

Selanjutnya: Ia mengaku tetap optimistis target ...

Berita terkait

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

1 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

1 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya