Sri Mulyani Beberkan Tantangan Global di 2023: Bisa Jadi Turning Point kalau Perang Berhenti
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 3 Desember 2022 13:28 WIB
Ia mengaku tetap optimistis target yang dipatok pemerintah bakal tercapai karena proses pemulihan ekonomi terus berjalan. "Dan momentumnya cukup kuat, bahkan sampai November ini,” tuturnya dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2022.
Dalam hitungannya, ia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa mencapai 5 persen. Bila demikian, maka Indonesia akan mencatatkan pertumbuhan ekonomi selama 5 kuartal berturut-turut.
Adapun pada tahun depan, ia menilai pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2023 ditetapkan sebesar 5,3 persen merupakan target yang cukup ambisius. Pasalnya, perlambatan ekonomi global pasti memberikan dampak bagi aktivitas perekonomian di dalam negeri.
Dampaknya ke ekonomi nasional
“Rembesannya ke ekonomi kita, bisa ke ekspor mungkin yang tidak setinggi tahun ini, investasi karena suku bunga berubah, dan konsumsi rumah tangga karena tekanan kenaikan harga,” ujar Sri Mulyani.
Merespons sejumlah tantangan itu, maka APBN pada tahun depan akan difokuskan untuk mengantisipasi dan mengatasi tantangan global tahun depan. Pagu anggaran untuk belanja pada 2023 sebesar Rp 3.061,2 triliun akan diutamakan untuk membangun SDM, perlindungan sosial, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur.
“Fokus pertama memperbaiki kualitas SDM dengan anggaran pendidikan Rp 612 triliun sendiri, anggaran kesehatan Rp 179 triliun, bansos dan perlindungan sosial, termasuk subsidi Rp 479 triliun," kata Sri Mulyani. Selain itu, anggaran belanja pembangunan infrastruktur untuk difokuskan untuk menyelesaikan Proyek Strategis Nasional atau PSN dan termasuk IKN sebesar Rp 392 triliun.
BISNIS
Baca juga: Jokowi Kutip Pernyataan Bos IMF: Di Tengah Dunia yang Gelap, RI Adalah Titik Terang
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.