IHSG Diprediksi Menguat, Samuel Sekuritas Cermati 6 Saham Ini

Rabu, 30 November 2022 10:16 WIB

Layar pergerakan Indexs Harga Saham Gabungan atau IHSG di Gedung Busa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 16 September 2022. IHSG ditutup terkoreksi di level 7.168 pada perdagangan akhir pekan Jumat. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat setelah kemarin sempat tertahan di area demand sekitar 7.000, namun masih dalam pola konsolidasi di kisaran bawah 6.950-7.000 dan atas level 7.100-7.130.

"Kemungkinan indeks akan menguat, namun masih dengan gerakan yang sangat volatile," kata analis Samuel Sekuritas M Alfatih dalam keterangan tertulis pada Rabu, 30 November 2022.

Baca: Besok Periode Penguncian Saham GoTo Berakhir, Ini Rencana Manajemen

Alfatih juga memperkirakan beberapa pergerakan saham hari ini. Seperti pada saham ADRO (harga terakhir 3.880) direkomendasikan beli dengan target 3.980 hingga 4.050. Batas risiko di level 3.830.

Harga saham ADRO kemarin menguat kencang, setelah konsolidasi dalam seminggu. Tren saham ini terus naik naik sejak awal November 2022. Alfatih pun memprediksi saham ADRO berpotensi naik ke level 3.980 hingga 4.050. Batas risiko 3.830.

Advertising
Advertising

Sementara saham BBRI (harga terakhir 4.850), rekomendasi beli dengan target 4875 hingga 4.950, lalu 5.050. Batas risiko 4.790, buy back 4.750-4.675.

Menurut Alfatih, harga BBRI kemarin melanjutkan kenaikan dan mencapai target awal kenaikan. Ia memperkirakan kenaikan BBRI selanjutnya di level 4.875-4.950, lalu 5.050. Batas risiko 4.790, demand area 4.750-4.675.

Kemudian saham BBNI (harga terakhir 9.375) direkomendasikan beli dengan target 9.500-9.675. Batas risiko 9.300. Harga saham ini kemarin juga menguat setelah mengalami konsolidasi. Alfatih mengatakan pola telah terlihat sejak Oktober 2022. Karena itu, ia memprediksi BBNI berpotensi naik ke level 9.500 hingga 9.675. Batas risiko 9.300.

Sedangkan untuk saham BUMI (harga terakhir 185) Alfatih merekomendasikan beli dengan target 190 sampai 193, lalu 199. Batas risiko 178 dan beli kembali di level 174-168. Alfatih mencatat harga BUMI kemarin menguat dalam pola konsolidasi. Ia memperkirakan kemungkinan penguatan saham BUMI akan diuji di level 190-193, lalu 199. Batas risiko 178, demand area 174-168.

Selanjutnya saham INCO (harga terakhir 7.300). Saham ini direkomendasikan beli dengan target 7.550-7.925. Batas risiko 7.175. Harga INCO kembali menguat setelah sebelumnya mengalami rebound dari support. Pola yang tercatat sejak awal September 2022 adalah upchannel. Sehingga, kata Alfatih, INCO berpeluang melanjutkan kenaikan ke level 7.550-7.925. Batas risiko 7.175.

Terakhir saham MDKA (harga terakhir 4.110) yang direkomendasikan beli dengan target 4220 hingga 4.290. Batas risiko di level 3.970. Harga saham MDKA kemarin rebound dari support dengan volume yang melonjak tinggi. Sehingga, Alfatih memprediksi harga saham ini akan menguat ke level 4.220 hingga 4.290 dengan batas risiko 3.970.

Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

Baca juga: IHSG Awal Pekan Ditutup Memerah, Sektor Teknologi Paling Anjlok

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

1 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

5 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

5 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

7 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

7 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

8 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

11 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya