Bank Indonesia Catat Transaksi Bulanan Kartu Kredit Kisaran Rp 26 T hingga Rp 28 T Sejak 2018

Rabu, 23 November 2022 10:56 WIB

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Peningkatan tingkat inflasi ini terutama didorong oleh peningkatan baik harga energi dan harga pangan. Yang kemudian ditransmisikan dalam peningkatan komponen volatile food dan administered price. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mencatat nilai transaksi kartu kredit sepanajang Januari–September 2022 tembus 250,47 juta dengan nilai transaksi sebesar Rp231,8 triliun.

Adapun pada September 2022, transaksi kartu kredit mencapai Rp27,8 triliun, susut dibandingkan bulan sebelumnya Rp28,3 triliun. Namun secara tahunan (year-on-year/yoy) naik 36 persen.

Berdasarkan data Bank Indonesia, Nilai transaksi kartu kredit ditopang oleh transaksi tunai dan transaksi belanja.

Apabila dirinci, jumlah nilai transaksi tunai domestik per bulan September berjumlah Rp694 miliar sedangkan transaksi tunai internasional sebanyak Rp 3 miliar.

Baca: Curhat Gubernur BI Mati-matian Stabilkan Rupiah, Cadangan Devisa Turun jadi USD 130,1 M

Sementara dalam transaksi belanja tetap, belanja domestik menjadi kontributor utama sebanyak Rp26,7 triliun dan transaksi belanja internasional Rp388 miliar per September 2022. Secara kumulatif,

Sedangkan, volume transaksi kartu kredit per September 2022 mencapai 28,62 juta kali. Jumlah tersebut juga menunjukkan tren penurunan jika dibanding pada bulan Agustus yang mencapai 29,9 juta kali. Sementara secara tahunan, volume transaksi kartu kredit tumbuh 24 persen yoy.

Kendati tumbuh, rata-rata bulanan transaksi kartu kredit cenderung tidak bergerak pada level Rp26 triliun hingga Rp28 triliun sejak 2018.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin menilai jika perbankan tidak mulai berinovasi maka distribusi kartu kredit akan terus menurun.

"Kalau mereka bertahan dengan bisnis itu akan stagnan. Mereka harus switch ke hybrid kalau mau, sehingga ada konvergensi disitu," jelas Amin Nurdin kepada Bisnis pada Selasa 22 November 2022.

Dilain sisi, Amin melihat bahwa kebijakan OJK memperbolehkan akuisisi fintech dapat menjadi angin segar

"Kalau mau dikaitkan kesana [POJK No.22 tahun 2022] relevan banget, jadi malah bank diperbolehkan mengakuisisi fintech. Malah keduanya disitu bisa jadi kolaborasi yang dipaksakan, malah bagus." tutup Amin Nurdin.

Untuk diketahui, hingga akhir September 2022 penyelenggara kartu kredit tercatat sebanyak 28 unit yang terdiri dari 23 bank umum, 1 bank syariah, dan 4 lembaga selain bank (LSB).

BISNIS

Baca: Perry Warjiyo: Perpindahan Bank Indonesia ke IKN Masuk dalam Kebijakan 2023

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 jam lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

5 jam lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

13 jam lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

15 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

20 jam lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

4 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya