Rupiah Melemah ke 15.537 per Dolar AS Meski Neraca Dagang Oktober Surplus

Selasa, 15 November 2022 19:08 WIB

Karyawan bank mengitung uang 100 dolar amerika di Bank Mandiri Pusat, Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, semakin tertekan dampak wabah COVID-19. Rupiah ditutup melemah 240 poin atau 1,61 persen menjadi Rp15.173 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.933 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah ditutup melemah 18 poin ke level Rp 15.537 per dolar AS dalam perdagangan Selasa sore ini, 15 November 2022. Sebelumnya rupiah sempat jeblok hingga 55 poin ke level Rp 15.519 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menyatakan, rupiah melemah karena pasar merespons pernyataan Wakil Ketua The Fed Lael Brainard pada Senin lalu. Brainard menekankan dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg bahwa pihaknya memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

Hal itu yang dibaca pasar sebagai masih adanya sinyal bank sentral AS ada kemungkinan kembali mengerek suku bunganya. Dengan begitu dolar AS bisa menguat lagi dan pada akhirnya memukul rupiah.

Baca: Ditutup Melemah, Rupiah di Level Rp 15.519 Per Dolar AS karena Sentimen Inflasi AS

Sedangkan dari dalam negeri, faktor yang mempengaruhi rupiah adalah surplus perdagangan per Oktober 2022. “Respons positif pasar terhadap rilis neraca perdagangan Indonesia tersebut, menurut Ibrahim, menahan rupiah tidak semakin melemah pada akhir perdagangannya hari ini.

Advertising
Advertising

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 5,67 miliar pada Oktober 2022 dengan nilai ekspor US$ 24,81 miliar dan nilai impor US$ 19,14 miliar. Hal ini menunjukkan neraca dagang RI surplus 30 bulan berturut-turut.

Selain itu, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan ketiga 2022 yang kembali menurun dan tercatat sebesar US$ 394,6 miliar. Secara tahunan, posisi utang ini juga terkontraksi 7 persen bila dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 2,9 persen.

Meski begitu, agar struktur utang luar negeri tetap sehat, menurut Ibrahim, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi memantau utang tersebut, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

“Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian,” kata Ibrahim.

Untuk perdagangan besok, Ibrahim memprediksi rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif. Dalam hitungannya, rupiah masih akan melemah di kisaran 15.520 hingga 15.570 per dolar AS.

DEFARA DHANYA PARAMITHA

Baca juga: IHSG Hari Ini Ditutup Menguat di 7.035,5, Kapitalisasi Pasar Naik ke Rp 9.456,81 Triliun

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

1 jam lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

1 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

4 hari lalu

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya