Luhut Minta Pengusaha Dunia Lupakan Kondisi Masa Lalu RI: This is New Indonesia

Minggu, 13 November 2022 13:18 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan informasi mengenai persiapan pelaksanaan KTT G20 dalam konferensi pers di Media Center ITDC, Nusa Dua, Bali, Sabtu, 12 November 2022. TEMPO/Francisca

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meyakinkan para pengusaha dunia bahwa situasi Indonesia jauh berbeda dengan kondisi masa lalu. Berbicara di B20 Summit, ia menyebut Indonesia kini menunjukkan perubahan besar dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan capaian investasi yang terus menanjak.

"Jika ada negara yang melihat Indonesia atau mungkin pebisnis melihat Indonesia seperti 8 tahun yang lalu, lupakan saja. This is Indonesia, this is new Indonesia," kata Luhut dalam B20 Summit di Nusa Dua, Bali, Ahad, 13 November 2022.

Baca: Luhut Sebut Tak Apa Jika G20 Tak Hasilkan Komunike, Ekonom: Paling Gelap Sepanjang Sejarah

Kinerja makro ekonomi, kata Luhut, menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang kuat. Indonesia mencapai pemulihan ekspor tertinggi sebesar US$ 292 miliar hingga Oktober 2022. Angka ini meningkat dari 2021 dengan capaian nilai ekspor US$ 219 miliar.

Selain itu, Indonesia menjukkan ketahannya terhadap sektor eksternal dengan mempertahankan neraca berjalan yang tumbuh 0,29 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dari sebelumnya -0,42 persen.

Advertising
Advertising

"Surplus 0,29 persen dari PDB ini tidak pernah terjadi dalam sejarah kita dan kita selalu surplus dalam 29 bulan terakhir bahkan selama Covid-19," ucap Luhut.

Kondisi ekonomi yang membaik juga ditunjukkan dengan capaian inevstasi yang tumbuh dari kuartal per kuartal. Dengan demikian dalam lima tahu terakhir, ia mengklaim capaian-capain ini membawa ekonomi Indonesia pada kondisi yang lebih baik.

Luhut kemudian mengajak para investor untuk datang ke Indonesia. Dia mengungkapkan Indonesia tengah mengupayakan nilai tambah pada ekonominya dengan tidak lagi mengandalkan komoditas mentah. Sebab, Indonesia sedang mengejar upaya mencapai hilirisasi industri, terutama di sektor pertambangan. Ia mencontohkan pemanfaatan nikel sebagai bahan baku litium baterai.

Pengelolaan sumber daya alam , kata Luhut, membuat Indonesia bisa menekan tingkat korupsinya dan mendongkrak penerimaan negara. "Industri lokal juga tumbuh," katanya.

Selain itu, Indonesia tengah mendorong transisi energi dan menggali sektor-sektor ekonomi hijau. Dia meyakini transisi ke sektor ramah energi akan membawa pendapatan per kapita Indonesia tumbuh menjadi US$ 10 ribu per kapita pada 2030. Transisi energi ini juga akan mereduksi karbon hingga 29 persen pada tahun yang sama.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca: Dorong PLN Kembangkan EBT, Luhut: Potensi Investasi USD 700 Miliar

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

8 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

8 jam lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

8 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

1 hari lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

1 hari lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

2 hari lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

2 hari lalu

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

Kejaksaan Tinggi Bali melakulan operasi tangkap tangan terhadap Bendesa Adat yang diduga memeras seorang pengusaha.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

2 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

TB Hasanuddin mengatakan usulan pemberian kewarganegaraan ganda seperti disampaikan Luhut tidak bisa serta-merta hanya berdasarkan alasan ekonomi saja

Baca Selengkapnya