Bahlil di Forum B20: Investor Tak Perlu Ragu Tanamkan Modal di Indonesia

Sabtu, 12 November 2022 10:51 WIB

Pertamina Power Indonesia (Pertamina NRE), Keppel Infrastructure, dan Chevron menandatangani joint study agreement (JSA) di Nusa Dua, Bali. Penandatanganan ini disaksikan oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia kemarin menyinggung soal realisasi investasi di Indonesia dalam forum B20 yang diadakan di Bali Nusa Dua Convention Center. Ia mengatakan kinerja perekonomian Indonesia terbilang masih baik.

Hal ini, kata Bahlil, terlihat dari data realisasi Investasi pada kuartal tiga tahun ini sebesar Rp 307,8 triliun atau naik 42,1 persen dibanding tahun lalu. "Investor tidak perlu ragu untuk menanamkan modalnya di Indonesia," ucap Bahlil, dikutip melalui keterangan tertulis pada Sabtu, 12 November 2022.

Baca: Investasi Asing di Jateng Tembus Rp 26,82 Triliun, Ganjar: Tertinggi di Jepara, Tidak Tahu Ada Apanya

Adapun fokus tujuan investasi di tahun 2022 ini adalah pemerataan investasi di Indonesia. Oleh sebab itu, pemerintah tidak hanya fokus terhadap investasi di pulau Jawa, melainkan pemerataan di seluruh wilayah Indonesia.

Saat ini, kata Bahlil, realisasi investasi di luar Jawa telah mengambil porsi 54 persen atau senilai Rp 166,3 triliun. Sedangkan realisasi investasi di Jawa mencapai Rp 141,5 triliun atau setara dengan 46 persen dari total investasi.

Advertising
Advertising

Oleh karena itu, pemerintah akan terus konsisten untuk mempermudah pengurusan izin berusaha seiring semangat penerapan Undang-undang Cipta Kerja.

Lebih jauh, Bahlil menyatakan, pemerintah berfokus mendorong industri yang bergerak di hilirisasi. Fokus tersebut berbanding lurus dengan investasi hijau yang berkelanjutan yang menjadi perhatian para investor internasional. Untuk ini, Ia pemerintah menyiapkan fasilitas terbaik asalkan investor mengikuti peraturan yang berlaku.

Selanjutnya: Menteri Luhut meminta pengusaha terbuka terhadap...

<!--more-->

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pengusaha-pengusaha di Indonesia juga harus terbuka terhadap perkembangan teknologi yang berkelanjutan atau berbasis pada ekonomi hijau.

Di sisi lain, Luhut mengungkapkan pemerintah Indonesia sendiri sedang berupaya dalam bertranformasi menuju ekonomi yang berkelanjutan demi mencapai target nol emisi karbon.

"Pemerintah memberikan beberapa target yakni bidang pertanian, pengolahan sampah, industri, kehutanan, serta energi. Kita perlu kerja sama yang baik untuk mewujudkan ini semua,'' kata Luhut.

Senada dengan Bahlil, Luhut meminta para investor tidak perlu ragu untuk berinvestasi di Tanah Air. Pasalnya, kebangkitan di sejumlah sektor ekonomi telah terlihat. Salah satunya terlihat dari selama penanggulangan pandemi Covid-19 ini, ekonomi kreatif berbasis digital di Indonesia semakin kuat.

Baca juga: 6 Tips Berinvestasi di Tengah Ancaman Resesi Global 2023, Apa Saja?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

13 jam lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

1 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

1 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

1 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

2 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Struktur dan Tugas Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke yang Dipimpin Bahlil

2 hari lalu

Struktur dan Tugas Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke yang Dipimpin Bahlil

Jokowi menunjuk Bahlil menjadi Ketua Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke. Berikut struktur satgas beserta tugasnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke

2 hari lalu

Jokowi Tunjuk Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke

Pembentukan Satgas Gula dan Bioetanol tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 15 Tahun 2024. Bahlil jadi Ketua Satgas

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

2 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya