Ekspor RI Naik karena Harga Komoditas Melejit, Airlangga Ingatkan Ancaman Melemahnya Permintaan

Selasa, 8 November 2022 08:02 WIB

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan nilai ekspor Indonesia yang tumbuh sepanjang 2022 didorong oleh peningkatan harga komoditas ekspor utama. Beberapa waktu lalu, sejumlah harga komoditas mengalami kenaikan.

“Didorong oleh peningkatan harga komoditas ekspor utama kita, seperti batu bara, CPO, dan besi baja,” ujar dia dalam konferensi pers virtual pada Senin, 7 November 2022.

Namun, dia mengingatkan, kenaikan harga tersebut bisa berakhir jika rantai komoditas kembali ke situasi normal. Musababnya, volume ekspor cenderung tetap.

Baca juga: RI Lirik Pasar Timur Tengah untuk Perkuat Ekspor di Tengah Resesi, Ekonom: Agak Terlambat

Dia pun mengingatkan adanya tantangan melemahnya permintaan global di tengah ancaman resesi yang bakal menahan laju ekspor Indonesia. “Kondisi tersebut sudah mulai berdampak pada beberapa industri khususnya di sektor tekstil atau produk tekstil,” ucap Airlangga.

Advertising
Advertising

Di tengah ancaman krisis global, Airlangga mengimbuhkan, konsumsi rumah tangga Indonesia cukup solid lantaran tumbuh 5,39 persen pada kuartal III 2022 secara year on year (YoY). Pertumbuhan ekonomi juga didukung oleh investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 4,96 persen.

“Dari sektoral transportasi pergudangan tumbuh 25,81 persen akibat digitalisasi, ini meningkat,” ujar dia.

Selain itu, sektor akomodasi dan makanan minuman naik 17,83 persen. “Ini seiring dengan mobilitas masyarakat akibat penanganan pandemi Covid-19 yang baik dan terkendali,” ucap Airlangga.

Airlangga pun menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatatkan kinerja impresif selama 2022 karena telah melebihi pertumbuhan sebelum pandemi atau 2019. Padahal, kata dia, ekonomi global saat ini sedang dihadapkan pada ketidakpastian dan inflasi meningkat.

Dia juga melihat adanya krisis biaya hidup, pengetatan kondisi keuangan, dan invasi Rusia ke Ukraina, serta Covid-19 yang berkepanjangan yang bakal membebani prospek perekonomian. Dana Moneter Internasional atau IMF, Airlangga melanjutkan, telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,2 persen tahun ini dan dipangkas lagi pada 2023 dari 2,9 menjadi 2,7.

Selain itu, berbagai negara telah menunjukkan tanda-tanda penurunan pertumbuhan pada 2022 dan berlanjut pada 2023. “Perekonomian Indonesia di triwulan ketiga mencatatkan pertumbuhan impresif, yaitu 5,72 persen; 1,81 persen secara kuarter dan secara kumulatif 5,4 persen,” tutur Airlangga.

Baca: Cegah PHK, Pengusaha Minta Importir Tekstil Ilegal Ditindak dan Pasar Ekspor Baru Digenjot

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

5 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

6 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

11 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

1 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

1 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

2 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya