Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

RI Lirik Pasar Timur Tengah untuk Perkuat Ekspor di Tengah Resesi, Ekonom: Agak Terlambat

image-gnews
Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menanggapi rencana Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang ingin menyerbu pasar ekspor Timur Tengah karena daya beli di Amerika Serikat dan Eropa sedang turun. Selain itu, Kemendag mulai melirik pasar Afrika Utara. 

Menurut Bhima, langkah Kemendag mencari alternatif pasar baru tersebut terlambat. Sebab saat ini, sudah banyak negara eksportir lainnya yang melirik pasar ekspor yang sama. 

"Kalau melihat dari pasar Timur Tengah, banyak juga sekarang pelarian saingan dari Indonesia yaitu Vietnam, Bangladesh. Bahkan dari Etiopia, itu juga mulai merajai pasar Timur Tengah," kata dia melalui pesan pendek pada Jumat, 28 Oktober 2022.

Walau pertumbuhan ekonomi di Timur Tengah dan Afrika Utara mencapai 5,5 persen pada 2022--menyitir data Indonesia Monetary Fund (IMF)--menurut dia strategi Kemendag itu belum tentu berhasil untuk mengatasi melemahnya ekspor di Indonesia. Selain itu, kedua negara diprediksi akan mengalami perlambatan ekonomi menjadi 3 persen. 

Baca juga: Impor Turun Nyaris 11 Persen, Mendag: Tekanan Nilai Tukar dan Konsumsi Domestik

"Jadi itu kita harus lebih cepat bergerak lah. Gunakan itu atase perdagangan, perwakilan kamar dagang yang ada di negara-negara Afrika Utara, Timur Tengah, untuk cari pasar mana yang bisa dijadikan pengalihan ekspor," ucap Bhima. 

Adapun komoditas ekspor Indonesia yang mengalami penurunan daya beli adalah industri tekstil, alas kaki, dan garmen. Bhima menilai, profil industri tersebut banyak yang bersifat outsourcing dari merek internasional. Maka, kebijakan untuk pengalihan pasar akan sangat bergantung pada merek internasional. 

Bhima kemudian menyarankan agar pemerintah membuat strategi berkomunikasi yang baik dengan merek-merek tersebut supaya mereka tetap memilih Indonesia sebagai basis produksi. Lebih lanjut, Bhima pun menyoroti faktor kualitas produk dan selera masyarakat di Timur Tengah. Ia menilai dua faktor itu berbeda dengan konsumen di Eropa dan Amerika. Karenanya, Indonesia memerlukan watu untuk merengkuh pasar tersebut. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Barang atau baju Amerika dan Eropa tentu warnanya atau jenis kainnya memiliki perbedaan. Ada karakter khusus. Nah, ini mungkin perlu mendapatkan perhatian juga," tuturnya. 

Di sisi lain, menurutnya, pemerintah harus konsisten memberikan berbagai relaksasi untuk mencegah terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) atas imbas dari penurunan ekspor itu. Misalnya, menaikan subsidi upah untuk sektor-sektor tersebut. Kemudian, pemerintah perlu memberi insentif pajak dan relaksasi. Ia pun memperingatkan harus ada pengendalian impor produk-produk di sektor yang terdampak. 

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengutarakan niat pemerintah untuk mendorong pembukaan pasar ekspor ke Timur Tengah, Afrika, Eropa Timur, Asia Selatan, dan Asia Tengah. Menurutnya, kawasan-kawasan itu selama ini belum banyak dijajaki oleh Indonesia.

Alternatif pasar ekspor itu terbuka di tengah esesi global. Zulkifli Hasan menyatakan resesi adalah kesempatan bagi Indonesia untuk menyerbu pasar negara-negara yang dinilai kuat menghadapi krisis.

RIANI SANUSI PUTRI 

Baca juga: Mendag Zulhas Sebut RI Incar Pasar Non-Tradisional Asia Selatan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sektor Manufaktur Terpukul, Apindo: Indonesia Kehilangan Pasar Ekspor di Eropa

14 jam lalu

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani, Wakil Ketua Umum Apindo Sanny Iskandar, Wakil Ketua Umum Apindo Eddy Hussy, Sekretaris Umum Apindo Aloysius Budi Santoso, Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo Bob Azam, dan Ketua Bidang Industri Manufaktur Apindo Bobby Gafur Umar dalam konferensi pers di Mentara Astra, Jakarta Selatan pada Rabu, 11 Oktober 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Sektor Manufaktur Terpukul, Apindo: Indonesia Kehilangan Pasar Ekspor di Eropa

Apindo menilai salah satu penyebab menurunnya industri manufaktur Indonesia adalah hilangnya pasar ekspor di Eropa.


LPEI Tingkatkan Ekspor dan Komoditas Indonesia ke Negara Non-Tradisional

1 hari lalu

Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U. Norhadi, Chief of Region LPEI, Anton Herdiyanto, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo, Market Intelligence & Leads Management Chief Specialist LPEI, Rini Satriani, Berfoto bersama pada acara
LPEI Tingkatkan Ekspor dan Komoditas Indonesia ke Negara Non-Tradisional

LPEI atau Indonesia Eximbank meningkatkan ekspor produk dan komoditas Indonesia ke negara-negara non-tradisional, khususnya di Benua Afrika.


Faisal Basri Meninggal di Usia 65, Keluarga Bilang Diduga karena Serangan Jantung

3 hari lalu

Adik Faisal Basri, Ramdan Malik, saat memberikan keterangan soal wafat saudara kandungnya pada Kamis, 5 September 2024. Tempo/Adil Al Hasan
Faisal Basri Meninggal di Usia 65, Keluarga Bilang Diduga karena Serangan Jantung

Ekonom senior Faisal Basri wafat di usia 65 tahun pada Kamis, 5 September 2024. Faisal mangkat pada pukul 03.50 WIB di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan.


Diboikot karena Gaza, Penjualan Coca-Cola dan PepsiCo Turun Tajam di Negara-negara Muslim

4 hari lalu

Minuman ringan yang dipajang di pusat perbelanjaan di Karachi, Pakistan, 2 September 2024. REUTERS/Akhtar Soomro
Diboikot karena Gaza, Penjualan Coca-Cola dan PepsiCo Turun Tajam di Negara-negara Muslim

Dua raksasa minuman bersoda dunia , Coca-Cola dan PepsiCo akhirnya takluk dari merek-merek lokal di negara-negara Muslim gara-gara boikot atas Gaza


Inggris Tangguhkan 30 Izin Ekspor Senjata ke Israel

5 hari lalu

Sistem anti-rudal Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza, setelah gencatan senjata sementara antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berakhir, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel, 1 Desember 2023. REUTERS/Amir Cohe
Inggris Tangguhkan 30 Izin Ekspor Senjata ke Israel

Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mengumumkan Inggris telah menangguhkan 30 izin ekspor senjata ke Israel


Nilai Ekspor Udang ke Pasar Dunia 2024 Menurun

6 hari lalu

Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia Fatah Setiawan Topobroto bersama Direktur Operasional Raenhat Tiranto Hutabarat mengunjungi lokasi tambak budidaya udang di Bratasena bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero), Jumat, 28 Agustus 2020. dok. Perum Perindo
Nilai Ekspor Udang ke Pasar Dunia 2024 Menurun

KKP mencatat nilai ekspor udang Indonesia di pasar global periode Januari-Juni 2024, menurun.


Satgas Impor Ilegal Belum Efektif, Hippindo Minta Fokus Sasar Barang Murah

11 hari lalu

Petugas tengah menata produk produk selundupan dari luar negeri yang siap di musnahkan di Kementerian Pergadangan, Jakarta, Senin 19 Agustus 2024. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan Terhadap Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor atau satgas impor ilegal kembali menemukan barang tidak sesuai senilai Rp20 miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Satgas Impor Ilegal Belum Efektif, Hippindo Minta Fokus Sasar Barang Murah

Hippindo sebut kinerja satgas impor legal belum efektif. Minta satgas fokus awasi barang impor ilegal berharga miring.


Kim Jong-un Saksikan Uji Coba Drone Bunuh Diri Korea Utara, Senjata Apakah Ini?

11 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengamati upaya evakuasi di daerah banjir dekat perbatasan dengan China, setelah dilanda hujan lebat akibat Badai Tropis Gaemi, di Provinsi Pyongan Utara, Korea Utara, 28 Juli 2024. KCNA via REUTERS
Kim Jong-un Saksikan Uji Coba Drone Bunuh Diri Korea Utara, Senjata Apakah Ini?

Kim Jong-un mengawasi uji coba drone bunuh diri milik Korea Utara di Institut Pesawat Nirawak dari Akademi Ilmu Pertahanan. Apa itu drone bunuh diri?


3 Ketum Parpol Dipilih Secara Aklamasi dalam Sepekan: Bahlil, Zulhas, dan Cak Imin

12 hari lalu

Calon Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan visi misi dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar yang digelar di JCC, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024. Bahlil menjadi calon tunggal dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar. TEMPO/Subekti.
3 Ketum Parpol Dipilih Secara Aklamasi dalam Sepekan: Bahlil, Zulhas, dan Cak Imin

Dalam sepekan, 3 ketum parpol dipilih secara aklamasi yaitu Bahlil, Zulhas, dan Cak Imin.


Iran Tak Ingin Tingkatkan Ketegangan di Timur Tengah

13 hari lalu

Negosiator nuklir Iran, Abbas Araghchi. REUTERS/Raheb Homavandi
Iran Tak Ingin Tingkatkan Ketegangan di Timur Tengah

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan negaranya "tidak takut" akan eskalasi di Timur Tengah akibat dari permusuhan dengan Israel, namun tidak berniat meningkatkannya.