Ekonomi Global Tak Pasti, BI Ingatkan Salah Kebijakan Bisa Picu Crisis Circle yang Tidak Ada Ujungnya

Kamis, 27 Oktober 2022 16:39 WIB

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti memberikan salam saat pelantikan di Gedung MA, Jakarta, Rabu, 7 Agustus 2019. Destry Damayanti resmi menjabat sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengingatkan agar kebijakan pemerintah suatu negara haruslah diambil secara hati-hati. Terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global saat ini.

Apalagi, kata Destry, kebijakan suatu negara pasti akan mempengaruhi kondisi perekonomian negara lainnya. "Sehingga kebijakan yang salah langkah dapat menyebabkan crisis circle yang tidak ada ujungnya," ujarnya pada Kamis, 27 Oktober 2022.

Ia menyebutkan saat ini perekonomian dunia masih dibayangi ketidakpastian dengan fenomena yang dipenuhi dengan Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity atau biasa disingkat VUCA. Setiap negara, menurut Destry, juga memiliki karakteristik yang berbeda- beda dalam upaya menjaga momentum pemulihan sekaligus menjaga stabilitas perekonomian.

Baca: Mulai Jokowi, Sri Mulyani hingga Bos IMF Berpesan Soal Resesi, Apa Benang Merahnya

Dengan permasalahan itu, Destry menyebut Presidensi G20 Indonesia juga akan memastikan pertumbuhan ekonomi global yang berkelanjutan dan seimbang dapat terus dilanjutkan pada Presidensi G20 di India pada tahun 2023.

Advertising
Advertising

“Pada formulasi solusi itu, Indonesia memprioritaskan agar setiap anggota dapat menyuarakan pandangannya, agar tema Recover Together, Recover Stronger akan menjadi semakin relevan,” katanya.

Presidensi G20 Indonesia ini, menurut dia, akan terus berusaha mempertahankan tujuan pembangunan global untuk mendorong pertumbuhan ekonomi global yang lebih kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.

Dari sisi finance track, kata Destry, Presidensi G20 Indonesia telah merumuskan enam agenda prioritas yang meliputi exit strategy untuk mendukung pemulihan, mengatasi dampak pandemi untuk mengamankan pertumbuhan di masa depan, dan sistem pembayaran di era digital.

Selain itu, juga dirumuskan soal sustainability finance, inklusi keuangan melalui inklusi keuangan digital dan pengembangan UMKM, dan perpajakan internasional.

“Keenam agenda itu saya rasa masih relevan pada kondisi saat ini dan juga ke depan, walaupun bisa saja formulasinya berbeda, tapi, inti dari permasalahannya kurang lebih akan sama,” kata Destry.

Ia juga menggarisbawahi Presidensi G20 Indonesia akan terus menjaga komitmen untuk menciptakan kebijakan yang well calibrated, well planed, dan well comunicated. Sehingga dapat mendukung pemulihan yang berkelanjutan, seimbang dan inklusif dalam rangka mendukung perekonomian global.

ANTARA

Baca juga: Sri Mulyani Kutip IMF Soal Ekonomi Global Gelap dan Makin Pekat: Risiko yang Bisa Kita Atasi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

3 jam lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

19 jam lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

23 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

3 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

5 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

7 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

8 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

8 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

8 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

9 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya