Ancaman Resesi 2023, Bos Bank Mandiri Beberkan Risiko Apa Saja yang Akan Dihadapi

Rabu, 26 Oktober 2022 18:31 WIB

Ilustrasi Resesi. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Darmawan Junaidi mengungkapkan sejumlah tantangan yang akan dihadapi perbankan pada tahun depan, di tengah munculnya ancaman resesi global pada 2023.

Darmawan mengatakan, potensi risiko yang akan terjadi pada masa itu adalah besarnya risiko terhadap pinjaman hingga tingkat transaksi yang tidak setinggi pada tahun ini. Ini katanya lebih disebabkan dampak memburuknya kinerja perbankan global.

"Risiko spillover dampak memburuknya kinerja perbankan global terhadap industri perbankan domestik yang mungkin akan juga memberi dampak terhadap eksposur pinjaman dan juga beberapa transaksi yang mungkin akan tidak setinggi di tahun-tahun ini," kata Darmawan saat konferensi pers virtual, Rabu, 26 Oktober 2022.

Baca: Ancaman Resesi 2023 dan Krisis 2008, Faisal Basri Paparkan Perbedaan Kondisinya

Selanjutnya, dia mengatakan, risiko yang akan dihadapi perbankan adalah pengetatan likuditas karena sudah bergesernya tren suku bunga rendah yang selama ini dinikmati sejak masa Pandemi Covid-19 menjadi tren suku bunga tinggi seperti saat ini karena tingginya inflasi.

Advertising
Advertising

Darmawan memperkirakan, tren kenaikan suku bunga ini bahkan merata di seluruh dunia, bukan hanya dari suku bunga acuan bank sentral AS, Fed Fund Rate saja. Untuk suku bunga acuan BI-7 day reverse repo rate diperkirakannya masih akan terus naik dari saat ini 4,75 persen menjadi 5,5 persen akhir tahun da 5,75 persen pada akhir 2023.

"Tidak hanya di Fed Fund Rate tapi juga sudah diikuti oleh Bank Indonesia, sehingga kita akan melihat likuiditas pasar pasti akan terpengaruh lebih menurun," kata Darmawan.

Selanjutnya: Risiko volatilitas kurs juga harus dihadapi bank dan industri.

Berita terkait

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

15 jam lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Cegah Kerugian Saat Kredit Mobil, Perhatikan 5 Tips Berikut

17 jam lalu

Cegah Kerugian Saat Kredit Mobil, Perhatikan 5 Tips Berikut

Untuk ajukan kredit mobil ada beberapa hal perlu diperhatikan. Salah satunya mengukur kemampuan finansial jangka pendek maupun panjang. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Livin' by Mandiri Kini Layani Pembelian Nomor Spesial Telkomsel

1 hari lalu

Livin' by Mandiri Kini Layani Pembelian Nomor Spesial Telkomsel

Bank Mandiri berkolaborasi dengan Telkomsel menghadirkan promo diskon menarik hingga Rp290 ribu dan bonus kuota 20GB, untuk memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun Telkomsel ke-29.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

1 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

1 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

2 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark

2 hari lalu

Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark

Bank Mandiri berhasil meraih sertifikasi ISO 56002 Kitemark, atas penerapan sistem manajemen inovasi yang sesuai dengan standar internasional.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

3 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Kredit Bank Sampoerna Naik 13 Persen

4 hari lalu

Penyaluran Kredit Bank Sampoerna Naik 13 Persen

Penyaluran kredit Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) pada kuartal I 2024 sebesar Rp 11,6 triliun. Naik 13,2 persen.

Baca Selengkapnya