Bibit Jagung Hibrida Merek Syngenta Palsu Ditemukan di Semarang, Pemilik Brand Rugi Besar

Selasa, 25 Oktober 2022 15:23 WIB

Bibit jagung yang didistribusikan Pemerintah melalui Kementerian Pertanian

TEMPO.CO, Jakarta - Bibit jagung hibrida palsu diproduksi di sebuah rumah toko atau ruko di Jalan Peres Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. Benih jagung palsu itu diberi Syngenta, seperti nama produk aslinya.

Brand and Digital Marketing Manager Syngenta Imam Sujono mengatakan hasil penanaman bibit palsu jagung hibrida tak akan sama dengan versi originalnya. "Pasti akan lebih rendah dari pada yang asli. Petani akan rugi," tutur dia pada Selasa, 25 Oktober 2022.

Imam menyebut Syngenta mengalami kerugian besar akibat pemalsuan produk itu. Sebab, kepercayaan konsumen Syngenta luntur ketika melihat produk tersebut palsu.

"Kerugian terhadap merek nilainya akan sangat besar. Lebih besar daripada nominalnya," ucapnya.

Adapun pelaku pemalsu bibit menggunakan benih jagung yang dibeli dari pasaran. Kemudian, benih tersebut dicampur dengan bahan kimia. Setelah warnanya menyerupai bibit asli, jagung itu dibungkus dengan kemasan bermerek Syngenta.

Baca juga: Jokowi Pamer Impor Jagung Anjlok ke 800 Ribu Ton: Karena Petani Didampingi

Tak hanya menggunakan kemasan plastik, produk ini dibungkus pula dengan kardus karton bertuliskan Syngenta dan diselotip dengan plaster bergambar serupa. Bibit palsu itu lantas dipasarkan ke berbagai wilayah di Indonesia.

Advertising
Advertising

"Pemasaran Pulau Jawa, Sulawesi, dan Sumatra," kata Kasubdit 1 Indagsi Direskrimsus Polda Jateng, AKBP Rosyid Hartanto.

Menurut dia, polisi telah menyelidiki kasus ini sejak Februari lalu Sejumlah barang bukti pun dimusnahkan di lokasi pemalsuan, antara lain 130 kardus benih jagung hibrida, 4.630 kilogram benih bahan baku, 405 ikat kardus kemasan, dan 45 kemasan plastik.

Pelaku pemalsuan bibit berinisial MA telah diproses hukum menggunakan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek. Namun, kasusnya telah dihentikan setelah dia membayar ganti kerugian kepada Syngenta.

Baca juga: Jokowi Ingatkan Perusahaan Besar: Jangan Pabrik Tinggi, Lingkungan Miskin

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Ragam Jenis Kekayaan Intelektual, Pahami Soal Hak Kekayaan Intelektual atau HAKI

4 hari lalu

Ragam Jenis Kekayaan Intelektual, Pahami Soal Hak Kekayaan Intelektual atau HAKI

Pahami soal Hak Kekayaan Intelektual atau HaKI, sehingga karya cipta Anda bisa terlindungi secara hukum.

Baca Selengkapnya

Ketahui 4 Jenis Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual dan Ancaman Hukumannya

4 hari lalu

Ketahui 4 Jenis Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual dan Ancaman Hukumannya

Jangan main-main dengan pelanggaran hak kekayaan intelektual. Berikut jenis dan sanksi hukuman bagi pelakunya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Panen Jagung di Gorontalo, Ingin Kurangi Impor

9 hari lalu

Jokowi Panen Jagung di Gorontalo, Ingin Kurangi Impor

Presiden Jokowi mengharapkan peningkatan produksi dapat terus mengurangi impor jagung.

Baca Selengkapnya

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Pemalsuan Surat Tanah, Terancam Penjara 8 Tahun

11 hari lalu

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Pemalsuan Surat Tanah, Terancam Penjara 8 Tahun

Polres Bintan menetapkan Pj Wali Kota Tanjungpinang Hasan tersangka pemalsuan dokumen

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tetapkan Pengemudi Fortuner sebagai Tersangka Kasus Pemalsuan Pelat Dinas TNI

12 hari lalu

Polda Metro Jaya Tetapkan Pengemudi Fortuner sebagai Tersangka Kasus Pemalsuan Pelat Dinas TNI

Polda Metro Jaya menetapkan pengemudi mobil fortuner nomor dinas TNI yang viral di media sosial sebagai tersangka kasus pemalusan pelat nomor.

Baca Selengkapnya

Pengusaha di Tangerang Jadi Tersangka Pemalsuan Sertifikat Tanah, Kini Jadi DPO Polisi

31 hari lalu

Pengusaha di Tangerang Jadi Tersangka Pemalsuan Sertifikat Tanah, Kini Jadi DPO Polisi

Pengusaha tersangka pemalsuan sertifikat tanah itu diduga mencaplok lahan milik orang lain seluas 5 hektare di Kronjo Tangerang.

Baca Selengkapnya

BRI Masuk Daftar Brand Finance Global 500

37 hari lalu

BRI Masuk Daftar Brand Finance Global 500

BRI menjadi satu-satunya perusahaan dari Indonesia yang berhasil masuk dalam Brand Finance Global 500 2024 dan menempati peringkat 446 dunia.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tangkap Charlie Chandra Buron Pemalsuan Surat Tanah PIK 2, Pernah Minta Perlindungan Jokowi

37 hari lalu

Polda Metro Jaya Tangkap Charlie Chandra Buron Pemalsuan Surat Tanah PIK 2, Pernah Minta Perlindungan Jokowi

Polda Banten bersama Polda Metro Jaya menangkap buron kasus pemalsuan surat tanah di Pantai Indah Kosambi (PIK 2), Charlie Chandra. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Pengiriman Jagung Impor Lambat, Asosiasi Peternak Layer Nasional Khawatir Jika Impor Dihentikan

39 hari lalu

Pengiriman Jagung Impor Lambat, Asosiasi Peternak Layer Nasional Khawatir Jika Impor Dihentikan

Kementerian Pertanian (Kementan) akan menyetop impor jagung menjelang Ramadan 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Telur Ayam Tinggi Meski Harga Jagung Turun, Bapanas: Butuh Proses, Nggak Bisa Instan

43 hari lalu

Harga Telur Ayam Tinggi Meski Harga Jagung Turun, Bapanas: Butuh Proses, Nggak Bisa Instan

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi buka suara soal harga telur ayam yang masih mahal meski harga jagung sudah turun

Baca Selengkapnya