Impor Turun Nyaris 11 Persen, Mendag: Tekanan Nilai Tukar dan Konsumsi Domestik

Rabu, 19 Oktober 2022 12:43 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam acara peresmian ekspor baja PT GRP di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat pada Selasa, 26 Juli 2022. (Foto: Norman Senjaya)

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai impor Indonesia per September 2022 turun 10,58 persen menjadi US$ 19,81 miliar secara bulanan. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menduga penurunan nilai impor dipengaruhi oleh terdepresiasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Gejolak nilai tukar ini membuat nilai barang semakin mahal. "Selain itu, penurunan impor turut disebabkan oleh menurunnya konsumsi domestik," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Rabu, 19 Oktober 2022.

Ia merujuk pada Indeks Penjualan Riil (IPR) Bank Indonesia. Tercatat konsumsi domestik terkontraksi 0,9 persen secara bulanan. Selain itu, terjadi pelemahan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) menjadi 124,7 pada September 2022.

Adapun penurunan kinerja impor pada September 2022 dipicu oleh melorotnya impor nonmigas sebesar 11,21 persen secara bulanan. Impor migas pun turun 7,44 persen ketimbang bulan sebelumnya.

Baca juga: Mendag Zulhas: RI Buka Pasar Ekspor Baru ke Asia Selatan hingga Eropa Timur

Advertising
Advertising

Ia mengungkapkan penurunan nilai impor pada September 2022 terjadi pada seluruh golongan. Penurunan terdalam dialami oleh impor barang konsumsi. Nilainya anjlok 14,13 persen, diikuti bahan baku/penolong yang turun 11,07 persen, dan barang modal turun 6,39 persen.

Zulkifli menyatakan barang konsumsi yang amblek signifikan antara lain daging hewan (HS 02) turun 19,56 persen dan susu, mentega, dan telur (HS 04) turun 33,30 persen. Sedangkan impor barang modal yang turun adalah mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya (HS 85). Nilai impor kelompok itu turun 11,45 persen. Kemudian, impor mesin/peralatan mekanis dan bagiannya (HS 84) turun 6,65 persen.

Sedangkan impor bahan baku/penolong yang turun adalah garam, belerang, batu dan semen (HS 25) sebanyak 41,03 persen. Kelompok pupuk (HS 31) turun 38,64 persen; besi dan baja (HS 72) turun 25,57 persen. Lalu, aluminium dan barang daripadanya (HS 76) turun 24,06 persen; bahan bakar mineral (HS 27) turun 20,84 persen; serta plastik dan barang dari plastik (HS 39) turun 16,72 persen.

Namun, impor pada September 2022 tercatat masih meningkat sebesar 22,01 persen bila dibandingkan secara tahunan ketimbang September 2021. Sementara secara kumulatif, total impor pada periode Januari hingga September 2022 sebesar US$ 179,49 miliar. Nilai impor kumulatif naik 28,93 persen.

Menurut Zulkifli, pertumbuhan tersebut didorong oleh naiknya impor nonmigas sebesar 21,68 persen dan melonjaknya impor migas sebesar 80,21 persen.

RIANI SANUSI PUTRI

Baca juga: Mendag Zulhas: RI Buka Pasar Ekspor Baru ke Asia Selatan hingga Eropa Timur

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

2 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

9 jam lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

17 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

19 jam lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

1 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

1 hari lalu

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

Zulhas menyebut pabrik itu memproduksi sebanyak 3.608.263 batang baja seberat 27.078 ton.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

2 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya