Harga Komoditas Turun karena Ancaman Resesi, Mendag Pede Neraca Perdagangan RI Masih Surplus

Rabu, 19 Oktober 2022 11:31 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berbincang dengan pedagang yang melayani ibu-ibu berbelanja di Pasar Dukuh Kupang, Surabaya, Jawa Timur, Minggu, 14 Agustus 2022. Kunjungan Mendag untuk memantau harga sejumlah bahan pokok di pasar tersebut. ANTARA FOTO/Didik Suhartono

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai surplus neraca perdagangan sepanjang September menunjukkan Indonesia mampu bertahan di tengah berbagai krisis dan ancaman resesi. Karena itu, ia memprediksi perdagangan di Tanah Air masih akan mengalami surplus hingga akhir tahun.

“Meskipun harga komoditas cenderung melandai, permintaan global melemah, dan terdapat ancaman resesi pada 2023, Indonesia diperkirakan masih dapat menikmati surplus neraca perdagangan di tahun ini,” kata Zulkifli dalam keterangan tertulis pada Rabu, 19 Oktober 2022.

Surplus pada September menjadi capaian surplus bulanan ke-29 secara berturut-turut sejak Mei 2020. Bulan lalu, neraca perdagangan tercatat surplus US$ 4,99 miliar. Surplus disumbang perdagangan nonmigas sebesar US$ 7,09 miliar dan defisit perdagangan migas sebesar US$ 2,10 miliar.

Zulkifli berujar Indonesia mampu mencapai surplus di tengah sejumlah tekanan kondisi perekonomian global, seperti lonjakan inflasi di sejumlah negara dan konflik Rusia dan Ukraina yang belum mereda. Kemudian, pengetatan kondisi keuangan di sebagian besar wilayah dan pandemi Covid-19 yang masih belum pulih sepenuhnya.

Adapun surplus perdagangan Indonesia pada bulan lalu itu didorong surplus dagang dengan beberapa negara mitra dagang. Negara mitra penyumbang surplus terbesar adalah Filipina dengan nilai mencapai US$ 1,13 miliar. Selanjutnya, surplus perdagangan dengan India sebesar US$ 1,07 miliar dan surplus perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) senilai US$ 1,07 miliar.

Advertising
Advertising

Secara kumulatif, neraca perdagangan Januari hingga September 2022 mengalami surplus US$ 39,87 miliar. Komoditas nonmigas menjadi penopang surplus perdagangan Januari hingga September 2022 senilai US$ 58,75 miliar. Sedangkan defisit migas mencapai US$ 18,89 miliar.

"Angka tersebut jauh melebihi capaian surplus perdagangan tahun 2021 sebesar US$ 35,33 miliar," kata Zulkifli.

Baca juga: Mendag Zulhas: RI Buka Pasar Ekspor Baru ke Asia Selatan hingga Eropa Timur

Sementara itu, total ekspor pada September 2022 mencapai US$ 24,80 miliar atau turun 10,99 persen dibanding Agustus 2022 secara bulanan. Penurunan ekspor tercatat mengikuti pola penurunan pada bulanan yang sama pada tahun-tahun sebelumnya.

Penurunan nilai ekspor nonmigas mendorong turunnya nilai ekspor secara keseluruhan. Ekspor nonmigas turun sebanyak 10,31 persen secara bylanan dan ekspor migas turun 21,41 persen MoM.

Penyebab turunnya nilai ekspor secara bulanan pada September 2022 adalah melorotnya permintaan dan harga komoditas di pasar global serta turunnya ekspor produk unggulan Indonesia. Tercatat beberapa produk utama ekspor nonmigas yang mengalami kontraksi pada September 2022 dibanding Agustus 2022, antara lain lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) turun 31,91 persen; tembaga dan barang daripadanya (HS 74) turun 31,05 persen; pakaian dan aksesorinya (rajutan) (hs 61) turun 30,75 persen; timah dan barang daripadanya (hs 80) turun 25,33 persen; serta pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) (HS 62) turun 18,18 persen.

Nilai impor Indonesia pada September 2022 juga mengalami penurunan sebesar 10,58 persen. Total ekspor September 2022 ialah US$ 19,81 miliar. Angka itu turun dibanding dengan Agustus 2022, namun masih naik 22,01 persen ketimbang September tahun lalu.

“Penurunan kinerja impor pada bulan September 2022 dipicu oleh menurunnya impor nonmigas sebesar 11,21 persen MoM dan penurunan impor migas turun 7,44 persen secara bulanan,” ucap Zulkifli.

Ia menduga impor pada September turun akibat terdepresiasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang membuat impor menjadi semakin mahal. Selain itu, kata dia, penurunan impor turut disebabkan oleh menurunnya konsumsi domestik. Hal ini tecermin dalam prakiraan Indeks Penjualan Riil (IPR) Bank Indonesia yang terkontraksi 0,9 persen secara bulanan dan pelemahan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang melemah menjadi 124,7 pada September 2022.

RIANI SANUSI PUTRI

Baca juga: Mendag Zulhas: RI Buka Pasar Ekspor Baru ke Asia Selatan hingga Eropa Timur

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

8 jam lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

9 jam lalu

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya mengaku dirinya sudah berulang kali menyampaikan bahwa PAN membuka pintu untuk Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

3 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

3 hari lalu

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

Zulhas menyebut pabrik itu memproduksi sebanyak 3.608.263 batang baja seberat 27.078 ton.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulhas Prediksi Harga Bawang Merah Turun dalam Waktu Sepekan

4 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulhas Prediksi Harga Bawang Merah Turun dalam Waktu Sepekan

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas yakin harga bawang merah akan kembali normal dalam kurun waktu seminggu ke depan.

Baca Selengkapnya