Restrukturisasi Kredit Diperpanjang OJK dan Penerimanya Terbatas, Ini Bocorannya

Senin, 17 Oktober 2022 18:31 WIB

Petugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beraktivitas di ruang layanan Konsumen, Kantor OJK, Jakarta. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.)

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan memperpanjang relaksasi restrukturisasi kredit akibat dampak Pandemi Covid-19. Meski begitu sektor bisnis yang bisa menikmati relaksasi itu akan dibatasi pada sektor-sektor tertentu.

Relaksasi itu mulanya tercantum dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 11 Tahun 2020, lalu diperpanjang hingga 31 Maret 2023 melalui POJK Nomor 17 Tahun 2021 dari semula yang hanya berakhir pada 31 Maret 2022. Tujuannya untuk menjaga stabilitas kinerja perbankan.

"Bahwa relaksasi itu akan dilanjutkan tapi lebih targeted," kata Direktur Pengaturan Bank Umum Departemen Penelitan dan Pengaturan Perbankan OJK Indah Iramadhini saat ditemui di Wisma Mulya 2, Jakarta, Senin, 17 Oktober 2022.

Indah menyebutkan beberapa indikator dan sektor yang berpeluang besar mendapatkan relaksasi restrukturisasi kredit dari perbankan itu. Sektor yang mendapatkan insentif tersebut jumlahnya tidak akan sebanyak dengan periode saat pandemi.

"Jadi dari wilayah, segmen, debitur dan sektor ekomomi, jadi tiga itu. Sektornya dipilih nanti, mungkin enggak banyak ya," ujar Indah.

Advertising
Advertising

Menurut Indah, untuk klasifikasi sektor ekonomi, kemungkinan yang mendapatkan relaksasi adalah usaha pariwisata, kuliner, hingga akomodasi. Sektor-sektor itu kata dia masih akan menikmati relaksasi karena saat Pandemi Covid-19 terdampak paling dalam.

"Pasti bisa ditebak apasih yang paling terdampak. Kita lihat pariwisata, kuliner itu kan terdampak ya orang-orang enggak mau makan di luar kemudian untuk berlibur, berkunjung sulit waktu itu," ujarnya.

Baca: OJK Ingatkan Industri Jasa Keuangan Permudah Layanan bagi Disabilitas

Dari sisi wilayahnya, kata dia, akan menyesuaikan dengan lokasi sektor-sektor yang paling terdampak itu. Dia menuturkan masih banyak wilayah-wilayah yang ekonominya mengandalkan satu jenis bisnis di lingkup tertentu dan jumlah restrukturisasi sektor tersebut di perbankan masih tinggi.

Dari sisi debiturnya, yang mendapatkan insentif yaitu debitur yang berkapasitas korporasi atau perusahaan besar serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Untuk UMKM dipastikannya dari sisi permodalan akan lebih terbatas dibanding korporasi besar.

"Mungkin gak banyak ya, kurang tahu sih berapa berapanya itu teman-teman di penelitan. Saya hanya dapat feedback-nya saja nanti katanya mereka akan membawa ke board terus nanti baru ketentuannya yang saya buat," ujar dia

Untuk jangka waktu perpanjangan relaksasi, Indah memastikan durasinya lebih terbatas. "Kayak kemarin perpanjang setahun, perpanjangan setahun, ini juga mungkin 1 tahun, diperpanjang, nanti bagaimana, apakah akan langsung 2 tahun apa masing-masing 1 tahun diperpanjang-perpanjang nanti arahan boardnya aja," ujar Indah.

Baca: OJK Sebut Tak Ada Bank Digital di Indonesia, Aturan Khusus Belum Tersedia

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

23 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

1 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

1 hari lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

3 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

3 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya