Ekonom Sebut Kenaikan Suku Bunga BI Bisa Redam Gejolak Inflasi

Minggu, 16 Oktober 2022 12:55 WIB

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Segara Institut Pieter Abdullah Redjalam memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan mengerek suku bunga acuan seiring dengan agresifnya bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve atau The Fed. The Fed diprediksi menaikkan suku hingga 150 basis poin di akhir 2022.

Menurut Pieter, kenaikan suku bunga justru diharapkan bisa meredam lonjakan inflasi. Selain itu, kebijakan tersebut meyakini bisa mengurangi likuiditas perekonomian dan permintaan.

“Dengan membatasi permintaan, inflasi bisa ditahan,” ujar dia saat dihubungi pada Ahad, 16 Oktober 2022.

Ekonom dari Perbanas Institute itu menilai kebijakan hawkish menaikkan suku bunga The Fed perlu diimbangi dengan kenaikan suku bunga acuan BI yang memadai. Jika tidak, kondisi ini akan mendorong keluarnya arus modal asing dan membuat rupiah loyo.

Bahkan, kata Pieter, hal itu sudah terjadi sampai batas tertentu. Selisih antara suku bunga acuan BI dan The Fed saat ini sudah sangat sempit. Jika semakin sempit, situasi ini dianggap tidak akan cukup menutup risiko yang ada sehingga investor memilih keluar.

Advertising
Advertising

Kemudian, dampaknya bagi instrumen keuangan, seperti harga Surat Berharga Negara (SBN) dan harga saham, akan jatuh. “Kalau dibiarkan akan berdampak negatif ke kondisi keuangan lembaga-lembaga keuangan karena adanya kewajiban mark to market,” tutur Pieter.

Baca juga: Bursa AS Kompak Menguat Meski Inflasi Meroket ke Level Tertinggi Sejak 1982, Sampai Kapan?

Artinya, untuk menghindari semua dampak negatif tersebut, Pieter memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga acuan mengikuti kenaikan suku bunga The Fed. Setidaknya, sama dengan kenaikan suku bunga The Fed. “Kebijakan BI ini yang kemudian akan mendorong kenaikan suku bunga deposito dan suku bunga kredit,” kata dia.

Sebelumnya, Dewan Gubernur BI memutuskan menaikkan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate sebesar 50 basis poin. Keputusan ini merupakan hasil rapat dewan gubernur (RDG) yang dilaksanakan pada 21-22 September 2022.

Dengan demikian, suku bunga acuan kini bertengger di level 4,25 persen dari bulan lalu di level 3,75 persen. Sementara itu, suku bunga deposit facility juga naik 50 bps menjadi 3,50 persen, dan suku bungan lending facility naik 50 bps menjadi 5 persen.

"Sebagai langkah front loading, preepmtive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memasitkan inflasi inti kembali ke sasaranya 3 persen plus minus 1 persen pada paruh ke dua pada 2023," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.

Keputusan itu sesuai dengan ekspektasi para pelaku pasar keuangan di dalam negeri. Salah satunya adala konom senior Bank DBS Indonesia, Radhika Rao, yang telah memperkirakan BI bakal mengerek suku bunga acuan hingga 50 basis poin pada rapat Dewan Gubernur BI hari ini.

Ekspektasi itu lebih tinggi dari pelaku pasar lain yang memperkirakan kenaikan suku bunga hanya 25 basis poin. "Tapi ada kemungkinan yang sangat tinggi mereka menaikkan menjad 50 basis poin," kata Radhika.

Baca juga: IMF Sebut Penguatan Dolar AS Pengaruhi Inflasi: Tekanan Sangat Akut di Emerging Market

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Bank Indonesia Sampaikan Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah hingga 20 September 2024

1 jam lalu

Bank Indonesia Sampaikan Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah hingga 20 September 2024

Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.100 per dolar Amerika Serikat pada awal 20 September 2024, menurut catatan Bank Indonesia.

Baca Selengkapnya

The Fed Pangkas Suku Bunga, Sri Mulyani: Dampaknya Terhadap Ekonomi Diharapkan Positif

1 hari lalu

The Fed Pangkas Suku Bunga, Sri Mulyani: Dampaknya Terhadap Ekonomi Diharapkan Positif

Sri Mulyani menanggapi langkah bank sentral Amerika Serikat atau The Fed untuk memangkas suku bunga sebanyak 50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri Indonesia Naik pada Juli 2024, Tembus USD 414,3 Miliar

1 hari lalu

Utang Luar Negeri Indonesia Naik pada Juli 2024, Tembus USD 414,3 Miliar

Bank Indonesia mencatat utang luar negeri Indonesia pemerintah pada Juli 2024 sebesar US$194,3 miliar, atau tumbuh sebesar 0,6 persen year-on-year.

Baca Selengkapnya

IN2MF Paris: Modest Fashion Indonesia Unjuk Gigi di Panggung Dunia

2 hari lalu

IN2MF Paris: Modest Fashion Indonesia Unjuk Gigi di Panggung Dunia

Modest fashion Indonesia siap bersaing dengan merek internasional, dengan membawa nilai-nilai tradisi, keberlanjutan, dan inovasi yang membanggan.

Baca Selengkapnya

BI Catat Pertumbuhan Kredit Perbankan Sebesar 11,40 Persen pada Agustus 2024

2 hari lalu

BI Catat Pertumbuhan Kredit Perbankan Sebesar 11,40 Persen pada Agustus 2024

Bank Indonesia (BI) mencatat kredit perbankan tumbuh sebesar 11,40 persen pada Agustus 2024. Jumlah tersebut dinilai tergolong kuat.

Baca Selengkapnya

Usut Dugaan Korupsi Dana CSR BI dan OJK, KPK: Ada yang Dipakai untuk Kepentingan Pribadi

2 hari lalu

Usut Dugaan Korupsi Dana CSR BI dan OJK, KPK: Ada yang Dipakai untuk Kepentingan Pribadi

KPK tengah mengusut dugaan korupsi dana CSR Bank Indonesia dan OJK. Ada yang digunakan untuk kepentingan pribadi.

Baca Selengkapnya

BI Proyeksikan Suku Bunga The Fed Turun Tiga Kali Tahun Ini

2 hari lalu

BI Proyeksikan Suku Bunga The Fed Turun Tiga Kali Tahun Ini

Bank Indonesia memprediksi The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini yaitu pada September, November, dan Desember.

Baca Selengkapnya

Bos BI Buka Suara tentang Pengusutan KPK terhadap Kasus Dugaan Korupsi Dana CSR

2 hari lalu

Bos BI Buka Suara tentang Pengusutan KPK terhadap Kasus Dugaan Korupsi Dana CSR

Gubernur Bank Indonesia mengatakan bank yang dipimpinnya telah memberikan keterangan yang diperlukan dalam proses pengusutan KPK terhadap dugaan korupsi dana CSR.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

2 hari lalu

Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen untuk September 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

2 hari lalu

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

Rupiah ditutup stagnan bertahan pada level Rp15.335. Di hari yang sama, Bank Indonesia memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin

Baca Selengkapnya