Saham Bumi Resources Melejit 153,7 Persen, Eks Bos BEJ Wanti-wanti Ini ke Investor

Jumat, 14 Oktober 2022 12:56 WIB

Logo PT Bumi Resources

TEMPO.CO, Jakarta - Saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melejit hingga 153,7 persen sejak awal tahun ini. Salah satu sentimen positif terhadap saham emiten pertambangan itu berasal dari masuknya Grup Salim menjadi pemegang saham BUMI.

Namun begitu, Direktur Utama Bursa Efek Jakarta periode pertama (1991-1996) Hasan Zein Mahmud mengingatkan investor untuk berhati-hati dalam berinvestasi di saham BUMI. Hasan lewat tulisannya juga mengkritik pejabat yang tak berempati terhadap investor ritel.

"Cukup mengatakan 'ini sudah sesuai dengan peraturan!' selesai. Yang bikin peraturan gua. Yang mengevaluasi apakah suatu aksi sesuai peraturan ya gua juga!" kata Hasan, Kamis, 13 Oktober 2022.

Baca: Rekam Jejak Bos Indofood Anthoni Salim yang Akan Borong Saham Bumi Resources

Ia lalu membuat simulasi pada harga saham BUMI, khususnya pada penutupan pasar Rabu, 12 Oktober 2022, berada di level Rp 170. Hanya orang-orang tertentu yang ikut dalam private placement yang baru akan menyetor Rp 120 pada 18 Oktober 2022 mendatang dan bisa mendapatkan potential gain Rp 50 per saham.

Advertising
Advertising

"Keuntungan 41,7 persen sebelum menyetor. Angka Rp 170 itu, tentu masih punya peluang besar naik, terutama bila menggunakan pahlawan pasar modal yang bergelar bandar," ujar Hasan.

Nah, sisanya nanti akan ada gelombang investor ritel yang berbondong bondong membeli saham BUMI di harga pucuk. Bandar, kata Hasan, bakal memikat investor ritel dengan segala macam trik.

Pada akhirnya, Hasan memperkirakan, investor ritel yang membeli saham di harga pucuk Rp 246, bakal merugi hingga lebih dari 51 persen.

Tak hanya itu, Hasan juga membuat simulasi potensi keuntungan yang hilang dari pemegang saham ritel, akibat PR diganti menjadi non-preemptive rights (NPR). Padahal, menurut dia, hari jatuh tempo utang itu sudah disepakati sekian tahun lalu.

Dengan emisi 200 miliar saham, menurut Hasan, dengan PR-HMETD, maka setiap saham lama berhak membeli lebih dari satu saham baru. Namun, Hasan membuat simulasi lebih sederhana dengan one for one right issue.

"Katakanlah pemegang saham ritel itu tidak melaksanakan haknya, dia bisa menjual haknya, harga teoritisnya kemarin Rp 50. Ada 103 miliar saham masyarakat di BUMI. Nilai kekayaan yang dipaksa lepas dari investor ritel, oleh peraturan nir empati, tinggal mengalikan saja Rp 50 dikali 103 miliar," ucapnya.

Presiden Direktur Bumi Resources Adika Nuraga Bakrie sebelumnya menyatakan, masuknya Grup Salim juga akan dimanfaatkan perseroan untuk ekspansi ke sektor non-batu bara. Salah satunya adalah sektor industri amonia, sejalan dengan rencana pemerintah dalam program Beyond Coal 2030.

Adapun Direktur Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma pernah menyebutkan, usai private placement, maka Grup Salim dan Agoes Projosasmito akan memiliki 37,1 persen saham BUMI, sedangkan Bakrie Group memiliki sekitar 21,9 persen.

Investor lewat private placement akan menggeggam kepemilikan saham sebesar 58,2 persen, namun akan turun menjadi 54 persen setelah sisa OWK dikonversi penuh. Dengan dilaksanakannya PMTHMETD ini, maka total ekuitas BUMI juga akan naik 2,9 kali lipat menjadi US$2,38 miliar atau sekitar Rp 35,7 triliun.

Menurut Suria, saat ini saham Bumi Resources divaluasi jauh di bawah peers-nya yaitu sebesar US$ 1,15 per mt, jauh lebih rendah dari ADRO US$ 5,63 per mt dan ITMG US$ 6,73 per mt. "Oleh karena itu, kami merekomendasikan BUMI dengan target harga di Rp 305,” ujarnyaSuria.

BISNIS

Baca juga: Ancaman Resesi, Perencana Keuangan Sarankan Masyarakat Investasi Ketimbang Menabung

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

10 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

1 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

1 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

3 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

6 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

8 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

8 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya