Sri Mulyani: Kita Tidak Mungkin Mengacuhkan Kemungkinan Peningkatan Risiko Resesi

Kamis, 13 Oktober 2022 11:07 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memimpin the 8th Ministerial Meeting of Coalition of Finance Minister for Climate Action di Washington D.C., 12 Oktober 2022. Instagram/Sri Mulyani

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dunia menghadapi kondisi bahaya hingga 2023. Kondisi bahaya ini dia sebut sebagai akumulasi dari permasalahan ekonomi, mulai dari tingginya angka inflasi, pertumbuhan ekonomi yang lemah, krisis energi dan pangan, serta terframentasinya geopolitik

"Kita bisa perkirakan situasi global yang masih sulit pada 2022 ini akan berlanjut hingga 2023," ujar Sri dalam pertemuan ke-4 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara anggota G20 di Washington DC, Amerika Serikat, seperti disiarkan akun YouTube Kementerian Keuangan, Kamis, 13 Oktober 2022.

Menurut Sri, proyeksi ini pun sudah sering disampaikan oleh lembaga internasional seperti dana moneter internasional atau IMF. Dalam World Economic Outloook Edisi Oktober 2022, IMF memperkirakan perekonomian dunia akan terus melambat hingga 2023.

Menurut mereka, pertumbuhan ekonomi global akan terus melambat dari 6 persen pada 2021, lalu menjadi 3,2 persen pada 2022, serta pada 2023 akan kembali turun menjadi hanya 2,7 persen. IMF menilai angka pertumbuhan ekonomi itu merupakan yang paling lemah sejak 2001. Bahkan untuk 2023 perkiraan itu mereka revisi atau turun 0,2 persen poin dari proyeksi yang dilakukan pada Juli 2022.

Untuk kelompok negara-negara ekonomi maju, IMF memperkirakan, pertumbuhan ekonominya turun drastis secara merata. Amerika Serikat pada 2022 hanya 1,6 persen atau turun 0,7 persen poin dari perkiraan semula dan pada 2023 menjadi 1 persen. Inggris bahkan diperkirakan hanya tumbuh 0,3 persen pada 2023 dan 3,6 persen untuk keseluruhan 2022.

Advertising
Advertising

Untuk kategori negara-negara ekonomi maju ini, mereka memperkirakan hanya Jerman dan Italia yang ekonominya akan minus pada 2023, masing-masing sebesar minus 0,3 persen dan minus 0,2 persen. Padahal untuk 2022 diperkirakan IMF kedua negara ini masih tumbuh 1,5 persen dan 3,2 persen.

Adapun untuk negara-negara ekonomi berkembang, IMF perkirakan hanya Rusia yang ekonominya akan terkontraksi. Pada 2022 diperkirakan ekonomi Rusia minus 3,4 persen dan pada 2023 menjadi 2,3 persen. Sedangkan negara lain seperti Cina naik dari 3,2 persen menjadi 4,4 persen dan India turun tipis dari 6,8 persen pada 2022 menjadi 6,1 persen pada 2023.

Sementara itu, untuk negara-negara yang tergabung dalam ASEAN-5, seperti Indonesia mereka perkirakan pertumbuhan ekonominya masih sebesar 5,3 persen pada 2022 dan turun menjadi 5 persen pada 2023. Malaysia masing-masing 5,4 persen dan 4,4 persen, Vietnam 7 persen dan 6,2 persen, Filipina 6,5 persen dan 5 persen, serta Thailand 2,8 persen dan 3,7 persen.

Menurut Sri Mulyani, dengan kondisi ekonomi global yang tengah dalam bahaya itu, serta diikuti dengan respons kebijakan bank sentral negara-negara di dunia yang menaikkan suku bunga acuannya dan memperketat likuiditas di pasar keuangan untuk meredam inflasi, maka potensi resesi 2023 tak bisa dielakkan.

"Kita tidak bisa mengacuhkan kemungkinan peningkatan risiko resesi. Maka kepemimpinan yang kuat dan kerja sama yang solid dibutuhkan untuk melindungi kehidupan orang-orang yang berada dalam bahaya ini. Kita harus membawa masyarakat kembali kuat," ujar Sri.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut G20 Bisa jadi Harapan dan Menavigasi Saat Krisis

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

22 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya