Anggaran Gas Air Mata Dipersoalkan, Stafsus Sri Mulyani Berikan Jawaban

Jumat, 7 Oktober 2022 20:58 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan pemaparan saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 22 September 2022. Rapat tersebut membahas dan persetujuan penyertaan modal negara (PMN) tahun 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan gas air mata dalam tragedi Stadion Kanjuruhan, Sabtu, 1 Oktober 2022, menuai kritik masyarakat. Tak hanya menimbulkan seratusan lebih korban jiwa, anggaran untuk pengadaan gas air mata disorot. Keengganan pembayaran pajak banyak disuarakan di media sosial.

“Kok saya jadi males bayar pajak, Pak. Daripada uang pajak saya dipakai bayar gaji manusia yang miskin adab. Apa langkahmu, Pak Sigit? Bapak nahkoda institusi ini. Malu sama senior Bapak Hoegeng, Pak. Buat apa bintang empat jika urus senior dan anggota saja tidak mampu,” tulis akun twitter @morphogofficial, Minggu, 2 Oktober 2022.

Rasa kecewa juga disampaikan warganet melalui akun @akang_hero. “Sedih dan miris melihat perlakuan aparat keamanan terhadap para penonton di Stadion kanjuruhan. APBN yang sebagian besar dihasilkan dari pajak rakyat dan sangat besar dialokasikan untuk mereka, ujungnya hanya untuk menggebuk dan menembaki gas air mata kepada rakyatnya. #kanjuruhan”, tulisnya.

Baca: Sri Mulyani: Perubahan Iklim Akan Menjadi Kejutan Global Selanjutnya Setelah Pandemi

Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani, Yustinus Prastowo, memberi jawaban. Dia mengatakan gugatan terhadap pembayaran pajak mesti disikapi dengan tenang, rasional, dan proporsional. Dia mengatakan, sciri genealogis pajak itu memaksa alias wajib. Maka sebagai pengimbang, pajak harus diputuskan dengan Undang-Undang. Jika dulu memaksa utk kepentingan perlindungan, kini paksaan dimensinya “quasi-voluhtary” sebagai bagian state-building.

Advertising
Advertising

“Meski sifat pajak itu memaksa, itu lebih untuk menjamin kepatuhan yang tinggi. Di sisi lain, belanja publik yang optimal dan akuntabel juga menjadi standar baru,” ujar Prastowo melalui akun Twitternya @prastow, Kamis, 6 Oktober 2022.

Prastowo menyebut kepatuhan membayar pajak di Indonesia secara umum meningkat dari tahun ke tahun. Dia juga menilai wajah perpajakan Indonesia saat ini selaras dengan kehidupan sehari-hari—baik sosial, kultural, maupun politik.

“Tanpa perlu saling menyalahkan, kalau dibahas akan panjang. Kita sepakat pajak ini penting, maka harus terus diperkuat. Gotong royong paripurna,” kata Prastowo.

“Kita memang berharap praktik kontrol publik selayaknya di negara maju, ketika dengan gagah dan lantang kita berteriak: I am a taxpayer! Untuk menegaskan semua aktivitas publik didanai warga negara melalui pajak,” ujar Prastowo.

Dari sisi pemerintah, Prastowo menyebut kualitas belanja publik yang baik merupakan keniscayaan. Uang pajak harus digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sebagaimana amanat UU. “Tentu saja belum semua terwujud. Ini adalah proyek panjang ke-Indonesiaan,” katanya.

Prastowo juga menyebut kebutuhan pajak yang meningkat dengan kesadaran wajib pajak menjadi tantangan ke depan. Tantangan lainnya, penguatan otoritas pajak dan instansi yang membelanjakan uang pajak juga transparan dan akuntabel.

Upaya membangun trust dan kepatuhan, kata Prastowo, juga terus dilakukan. “Sejak perubahan official ke self-assesment, reformasi administrasi, sunset policy, tax amnesty, hingga program pengungkapan sukarela. Lalu penguatan transparansi dan kerjasama perpajakan internasional,” kata dia.

Prastowo menyebut tuntutan transparansi dan ajakan boikot pajak menemukan pijakan moral ketika ada tindakan atau belanja yang tidak sesuai. Hal tersebut menjadi bagian kontrol politik yangg harus diperhatikan. “Jangan sampai alat atau sarana yang metinya untuk melayani berbalik menjadi malapetaka bagi warga negara”

“Namun seyogyanya pula tak emosional dan gegabah. Ikhtiar bertahun-tahun juga melahirkan satu era di mana belanja publik semakin terarah pada kepentingan bersama: penyediaan aneka infrastruktur, anggaran pendidikan, anggaran kesehatan, dan lain-lain. Berkat uang pajak kita,” papar Prastowo.

Baca: Sri Mulyani Beberkan Tantangan untuk Capai Target Inklusi Keuangan 90 Persen

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

1 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

10 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya