TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendorong agar target inklusi keuangan Indonesia pada tahun 2024 sebesar 90 persen dapat tercapai. Angka tersebut lebih tinggi dari yang dicapai pada tahun 2021 sebesar 83,6 persen.
Untuk mencapai target itu, menurut Sri Mulyani, digitalisasi merupakan komponen utama. Guna meraih target inklusivitas itu juga perlu memperhatikan integrasi serta komponen lainnya yakni keterlibatan, dorongan, dan penguatan nilai.
Per Juni 2022, kata Sri Mulyani, sebanyak 19,5 juta UMKM telah masuk ke dalam ekosistem digital. Sedangkan pada tahun 2024, pemerintah menargetkan Indonesia memiliki 50 juta UMKM yang masuk ke dalam ekosistem digital.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah telah menerapkan digitalisasi dengan menyediakan dan memperkenalkan pembayaran, pembukuan, dan pemasaran digital dalam rangka mendukung UMKM dan memberdayakan sektor tersebut.
Dalam waktu dekat ini, kata Sri Mulyani, UMKM mau tak mau harus segera terintegrasi dengan platform digital. Pasalnya, belakangan makin banyak konsumen betransaksi melalui platform digital.
"Berbagai survei menunjukkan bahwa UMKM yang telah mengadopsi digitalisasi mengalami peningkatan transaksi," kata Sri Mulyani dalam G20 GPFI High Level Symposium di Jakarta, Selasa, 4 Oktober 2022.
Bendahara negara ini menjelaskan setidaknya ada enam aspek dalam ekosistem UMKM. Keenam aspek itu meliputi kebijakan keuangan, pasar, sumber daya manusia (SDM), dukungan, jumlah, dan budaya.
Dalam keenam aspek ini, menurut Sri Mulyani, digitalisasi memiliki peran potensial dan penting untuk diatur dan dimanfaatkan secara maksimal. Hal tersebut agar upaya pemberdayaan UMKM dapat dilakukan secara optimal dan memberikan manfaat yang maksimal, khususnya dalam aspek keuangan.
Sementara itu, keuangan menjadi salah satu tantangan utama dalam mengembangkan UMKM terutama akses pembiayaan. Dalam hal ini, Kementerian Keuangan mendorong melalui program UMKM Financing Empowerment (U-Fine).
"Implementasi program tersebut dilakukan dengan cara memperkenalkan pembiayaan pembayaran, pembukuan, serta pemasaran digital kepada UMKM," ucap Sri Mulyani.
Ia menjelaskan UMKM dapat mengajukan permohonan kredit program pemerintah dengan menggunakan internet. Selain sebagai kerangka kerja, U-Fine turut memberikan aspek ekosistem UMKM lainnya yaitu pada kebijakan, dukungan SDM, serta pasar, karena digitalisasi dapat memainkan peran lebih lanjut dan lebih dalam.
Peran yang dimaksud seperti menciptakan akselerasi atau meningkatkan kelas, bisnis, dan kapasitas UMKM, serta memperkenalkan perizinan, akses jaringan, dan promosi. Pemerintah juga telah memanfaatkan digitalisasi untuk meningkatkan akses pasar bagi UMKM.
Berikutnya, yang harus diperhatikan adalah ekosistem pemberdayaan UMKM dan digitalisasi harus mempertimbangkan beberapa isu pengembangan seperti lebih banyak partisipasi dan keterlibatan swasta. Selain itu, kata Sri Mulyani, desain ekosistem sebagai saluran untuk menghasilkan UMKM terbaik, serta menarik lebih banyak investasi untuk memperluas jaringan dan sumber pembiayaan.
ANTARA
Baca: Terkini Bisnis: Lowongan Kerja Astra International, Freeport Tambah Investasi Hampir Rp 306 Triliun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini