Ancaman Resesi Global, Ketua Kadin Sebut Upaya Dorong UMKM Naik Kelas Kian Penting
Reporter
Riri Rahayu
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 3 Oktober 2022 14:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid menyatakan upaya mendorong UMKM naik kelas semakin penting saat ini. Apalagi kini ada gejolak ekonomi global sampai belakangan sejumlah lembaga memprediksi ancaman resesi global terjadi pada tahun depan.
Konflik Rusia-Ukraina yang berdampak pada inflasi yang memicu gangguan rantai pasok makanan, menurut Arsjad, akhirnya memicu krisis ekonomi pangan dan energi. Di sisi lain, tahun ini pertumbuhan ekonomi juga diprediksi melambat dari 5,7 persen menjadi 2,9 persen.
“Ini berpotensi menurunkan permintaan ke perusahaan,” kata Arsjad dalam acara Peluncuran Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas di SMESCO Jakarta, Senin, 3 Oktober 2022. “Namun Kadin percaya bahwa perusahaan sektor swasta ataupun pemerintah berperan krusial dalam upaya untuk memperkuat UMKM."
Arsjad menjelaskan, pihaknya akan menandatangi nota kesepahaman bersama sejumlah kementerian sebagai bentuk ril kolaborasi anatara sektor swasta dan pemerintah. Salah satunya adalah MoU yang diteken dengan Kemenko Perekonomian dan ditujukan untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem.
Ada juga MoU dengan Kementerian Koperasi dan UKM dilakukan terkait pemberdayaan wirausaha mikro, kecil, menangah, serta koperasi. Berikutnya ada MoU dengan Kementerian Hukum dan HAM dilakukan terkait kerja sama fasilitasi dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM).
“Semua upaya ini bertujuan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas tahun 2045 yang dicanangkan presiden. Di mana kita memastikan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi terbesar empat di dunia dan memastikan kesejahteraan bangsa dan masyarakat Indonesia,” ujar Arsjad.
Saat ini, kata Arsjad, Kadin telah membina beberapa proyek kemitraan inklusif dan melakukan scale up. Kadin juga telah meluncurkan Wiki Wirausaha sebagai platform digital yang mengubungkan UMKM dengan perusahaan besar sesuai kebutuhan. “Termasuk kebutuhan akan teknologi, pembiayaan, akses ekspor, dan lain-lain,” kata Arsjad.
Ia berharap gerakan ini menjadi langkan awal untuk mengajak seluruh stakeholder, perusahaan besar baik swasta maupun pemerintah, untuk terus bergotong-royong dan berkolaborasi demi menguatkan pertumbuhan ekonomi raykat Indonesia.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengatakan langkah paling tepat untuk mendorong UMKM naik kelas adalah dengan kemitraan antara usaha besar dengan UMKM. Namun mengenai kemitraan itu, Teten menyatakan usaha besar dapat bermitra dengan konsep Kementerian Koperasi dan UKM. “Yaitu konsep rantai pasok. Di mana UMKM menjadi bagian dari sistem produksi dari usaha sebesar itu,” ujar Teten.
Lebih lanjut, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan Undang-Undang Cipta Kerja memberikan kemudahan, perlindungan dan pemberdayaan terhadap UMKM. Airlangga juga membenarkan akan dilakukannya tanda tangan nota kesepahaman dengan Kadin.
“Dengan nota kesepahaman ini, pemerintah memberikan bantuan identifikasi, perencanaan, dan proyek percontohan di daerah-daerah. Sehingga data dari pemerintah, target dari pemerintah, berdasarkan data dari kemiskinan,” kata Airlangga, Senin, 3 Oktober 2022. “Pemerintah juga memberikan bantuan dalam bentuk KUR seperti banyak yang diminta para UMKM."
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini