Terkini Bisnis: Sorotan YLKI soal Tragedi Stadion Kanjuruhan, Lonjakan Inflasi September
Reporter
Tempo.co
Editor
Francisca Christy Rosana
Minggu, 2 Oktober 2022 18:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sorotan tentang tragedi Stadion Kanjuruhan meramaikan pemberitaan pada Ahad, 2 Oktober 2022. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan manajemen harus bertanggung jawab atas tragedi yang menyebabkan korban jiwa ini.
Berita selanjutnya tentang prediksi inflasi September yang akan naik karena harga bahan bakar minyak (BBM). Bank Indonesia meramalkan, inflasi akan menembus 5,88 persen secara tahunan.
Berikut ini empat berita terkini di kanal ekonomi dan bisnis.
1. YLKI Desak Tragedi di Stadion Kanjuruhan Diusut: Korban dan Ahli Waris Harus Dapat Kompensasi
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) angkat bicara ihwal kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022. Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi meminta insiden yang menewaskan ratusan penonton itu diusut tuntas dengan membentuk tim investigasi independen.
“Terhadap tragedi bola di Malang, yang menewaskan 153 orang penonton, YLKI mengucapkan duka mendalam terhadap korban dan keluarga korban, sebagai konsumen pertandingan bola,” ujar Tulus dalam keterangannya, Minggu, 2 Oktober 2022.
YLKI juga mendesak manajemen penyelenggara, khususnya Arema, untuk bertanggung jawab baik secara perdata maupun pidana. “Secara perdata, manajemen dan penyelenggara harus memberikan kompensasi dan ganti rugi terhadap korban dan keluarga korban atau ahli waris,” ujar Tulus.
Lebih lanjut, Tulus meminta ada pembentukan tim investigasi independen. Tim independen artinya bukan tim yang dibentuk Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Sebab dalam kasus ini, kata dia, PSSI adalah pihak yang harus dimintai pertanggungjawaban.
Baca selengkapnya di sini.
<!--more-->
2. BI Prediksi Inflasi September 2022 Tembus 5,88 persen karena Kenaikan Harga BBM
Bank Indonesia memperkirakan inflasi sepanjang September 2022 akan tembus 5,88 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Perkiraan itu lebih tinggi dari realisasi inflasi pada Agustus 2022 sebesar 4,69 persen.
"Berdasarkan survei pemantauan harga, survei pada minggu kelima, bulan ini (September 2022) inflasinya sekitar 5,88 persen yoy," kata Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Wahyu Agung Nugroho di Bali, 1 Oktober 2022.
BI memprediksi terkereknya inflasi September 2022 dipicu oleh kenaikan harga harga komoditas bensin sebesar 0,91 persen. Naiknya harga harga bahan bakar minyak (BBM) Pertalite, Solar, dan Pertamax akan menambah inflasi 1,8 - 1,9 persen.
Tambahan inflasi yang masuk kategori barang-barang yang diatur pemerintah atau administered price ini memiliki daya ungkit yang luas terhadap komoditas lain. Selain berdampak langsung terhadap sektor transportasi, BBM memiliki dampak tidak langsung atau second round effect ke harga-harga komoditas.
Dampak putaran second round dari kenaikan harga BBM akan dirasakan tiga bulan mendatang terhadap inflasi inti. Ini akan memicu juga kenaikan harga pangan bergejolak atau volatile food disamping administred price itu sendiri.
Baca selengkapnya di sini.
<!--more-->
3. Bahlil Bela Jokowi soal Penanganan Krisis: Tak Ada Satu pun Dapat Meramal Ekonomi Global Hari Ini
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah masih tinggi, yaitu 67,2 persen. Angka itu sama dengan tingkat kepuasan pada tahun kedua ketika Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjabat untuk periode pertamanya, yakni pada 2016.
"Artinya harus kita akui leadership Presiden Jokowi, terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, rakyat telah memberikan satu kepercayaan yang luar biasa dalam penanganan masalah bangsa kita," kata dia dalam acara Rilis Survei Nasional yang diselenggarakan oleh Indikator Politik Indonesia secara virtual pada Ahad, 2 Oktober 2022.
Pada 2016, Bahlil mengatakan Indonesia tidak menghadapi pandemi Covid-19. Negara juga tidak mengalami krisis global dan tidak ada kenaikan harga BBM. Sedangkan saat ini, situasi global yang sangat kelam telah mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Kala pandemi Covid-19 belum berakhir, ekonomi global tergerus karena konflik geopilitik. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) belakangan ini juga membuat kondisi semakin tak pasti.
Bahlil berujar hampir semua negara di dunia mengalami pertarungan kepemimpinan. Jadi jika tidak mempunyai pemimpin dengan leadership yang baik, kata dia, Indonesia tidak akan mungkin dalam keadaan sebaik sekarang saat menghadapi krisis.
Baca selengkapnya di sini.
<!--more-->
4. Partai Buruh Menyatakan Lima Tuntutan Atas Tragedi di Stadion Kanjuruhan
Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022, turut menyedot perhatian Partai Buruh dan organisasi buruh. Ketua Partai Buruh Said Iqbal menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban jiwa dan korban luka seusai pertandingan Arema FC vs Persebaya tersebut.
Said pun menuntut pihak-pihak berwenang untuk bertanggung jawab. “Kami menilai ada kesalahan prosedur dalam menangani para supporter yang kecewa atas hasil pertandingan. Untuk itu kami mengecam tindakan tidak profesional yang menyebabkan tragedi kemanusiaan hilangnya ratusan nyawa,” kata Said Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 2 Oktober 2022.
Karena itu, lanjut Said, Partai Buruh dan organisasi buruh menyatakan lima sikap. Pertama, mendesak Kapolri agar mencopot Kapolres Malang akibat adanya dugaan kesalahan prosedur dalam mengatasai kericuhan di Kanjuruhan, Malang. Selain itu, Partai Buruh meminta agar Bupati Malang mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral karena kejadian ini terjadi di wilayahnya.
“Kedua, kami mendesak agar kasus ini diambil alih oleh Mabes Polri untuk dilakukan pengusutan secara tuntas dan memberikan hukuman kepada para pihak yang bertanggungjawab tehadap tragedi kemanusiaan sesuai dengan peraturan yang berlaku,” ujar Ketua Umum Serikat Konfederasi Pekerja Indonesia (KSPI) itu.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Malang, Arema FC Minta Korban Dilayani Maksimal: Biaya Sampaikan ke Manajemen
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini