Penerimaan Pajak Tembus Rp 1.171,8 Triliun, Sri Mulyani: Melampaui Sebelum Pandemi

Senin, 26 September 2022 19:00 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat membuka pertemuan pembiayaan berkelanjutan di Sofitel, Nusa Dua, Bali, Selasa, 13 Juli 2022. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan penerimaan pajak hingga akhir Agsutus 2022 sudah melampaui masa sebelum pandemi Covid-19. Dia mengatakan capain ini dipengaruhi harga komoditas yang tinggi hingga pulihnya ekonomi.

"Ini sudah jauh melampaui penerimaan sebelum pra pandemi yaitu tahun 2019," kata Sri saat konferensi pers secara daring, Senin, 26 September 2022.

Sri merincikan, penerimaan pajak hingga 31 Agustus 2022 tercatat sebesar Rp 1.171,8 triliun. Angka ini naik 78,9 persen dari target 2022 sebesar Rp 1.485 triliun. Sementara itu jika dibandingkan dengan Agustus 2021, penerimaan pajak meningkat 58,1 persen sebesar Rp 741,3 triliun.

Bendahara negara mengatakan jika ditarik lebih jauh dari realisasi pada Januari-Agustus 2019 yang sebesar Rp 802,5 triliun dan periode yang sama pada 2020 Rp 676,9 triliun, penerimaan pajak tahun ini sudah jauh di atasnya. Menurut dia, kinerja penerimaan pajak didukung empat faktor.

Pertama, tren peningkatan komoditas. Sri Mulyani mengakui naiknya harga komoditas layaknya pedang bermata dua. Di satu sisi, kondisi tersebut mengerek penerimaan pajak. Namun di sisi lain, kenaikan harga menyebabkan inflasi tinggi.

Advertising
Advertising

"Produk-produk pangan, energi, mengalami tekanan sehingga kita menggunakan penerimaan negara ini untuk masyarakat. Kita gunakan penerimaan negara ini untuk melindungi masyarakat," ujar dia.

Selanjutnya, penerimaan pajak ditopang oleh pertumbuhan ekonomi yang ekspansif, basis penerimaan pajak yang rendah selama Covid-18 karena pemberian insentif fiskal, hingga dampak implementasi Undang-undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). Mantan bos Bank Dunia itu mendetailkan, dari total penerimaan pajak hingga 31 Agustus 2022, mayoritas berasal dari penerimaan PPh non-migas Rp 661,5 triliun.

Kemudian diikuti PPN dan PPnBM Rp 441,6 triliun, PPh Migas Rp 55,4 triliun dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta pajak lainnnya sebesar Rp 13,2 triliun. Berdasarkan jenis pajaknya, penerimaan pajak yang tumbuh drastis hingga Akhir Agustus 2022 adalah PPh Pasal 21. PPh 21 tumbuh hingga 149,2 persen.

Selanjutnya, PPh Badan 131,5 triliun, PPh Final 77,1 persen, PPN impor 48,9 persen, PPN dalam negeri 41,2 persen; PPh Pasal 26 17,2 persen; dan terakhir PPh orang pribadi tumbuh 11,2 persen. Sementara itu, berdasarkan sektornya, pertumbuhan drastis penerimaan pajak berasal dari pertambangan sebesar 233,8 persen.

"Ini tumbuh ekstrem karena didorong oleh harga-harga komoditas pertambangan yang melonjak, sehingga penerimaan sektor pertambangan pajaknya itu naik 233,8 persen," kata Sri Mulyani.

Selain sektor pertambangan, penerimaan pajak pada tahun ini didominasi oleh sektor perdagangan yang tumbuh 66,3 persen. Selanjutnya, industri pengolahan 49,4 persen; transportasi dan pergudanagan 25 persen; jasa perusahaan 24,1 persen; informasi dan komunikasi 18,2 persen; serta sektor konstruksi dan real estate 10 persen.

Baca juga: APBN Surplus 8 Kali Berturut-turut, Sri Mulyani: Pembiayaan Turun

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

18 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

22 jam lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

22 jam lalu

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

1 hari lalu

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

SKK Migas akan terus memantau pelaksanaan komitmen kerja pasti di Blok Corridor yang dikelola PT Medco Energi International Tbk. (MEDC),

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

1 hari lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

1 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

2 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

2 hari lalu

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

Ekonom senior Faisal Basri memprediksi dua sumber anggaran yang kemungkinan dapat dialihkan untuk mendanai makan siang gratis

Baca Selengkapnya

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

3 hari lalu

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya