Wagub Pastikan BLT BBM dari Anggaran Pemprov Jawa Barat Hanya untuk Nelayan, Kenapa?

Selasa, 20 September 2022 15:25 WIB

Pelaksana Harian Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengunjungi sejumlah unit kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jabar di kawasan Sukabumi, pada Rabu (13/7/2022).

TEMPO.CO, Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) dari anggaran provinsi untuk mengantisipasi dampak kenaikan harga BBM hanya akan diberikan pada nelayan. “Awalnya akan diberikan pada ini dan itu tapi supaya tidak ribet dan lainnya akan dibagikan Rp 150 ribu per orang untuk nelayan,” kata dia di Bandung, Selasa, 20 September 2022.

Uu mengatakan, pemberian BLT BBM dari anggaran provinsi tersebut akan diberikan setiap bulan selama empat bulan. Pemberian BLT tersebut akan dibagikan dalam bentuk tunai. “Satu bulan dikasih Rp 150 ribu sebanyak 4 bulan, sekitar Rp 600 ribu,” kata dia.

Uu mengatakan, untuk BLT BBM yang sedang dibagikan pemerintah saat ini agar dilakukan evaluasi karena masih ada penerima bantuan yang diklaimnya salah sasaran. “Saya minta pemerintah pusat untuk validasi lagi data di daerah sehingga sehingga ada unsur keadilan. Jangan sampai yang kaya mendapatkan (BLT), kemudian yang seharusnya dapat, malah tidak dapat. Kami harapkan ada evaluasi kembali,” kata dia.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat Hermansyah mengatakan, pemberian bantuan langsung tunai diberikan pada nelayan yang masuk kategori buruh nelayan dan nelayan pemilik perahu dengan kategori kapal di bawah 30 GT.

“Ini tentunya nelayan-nelayan kecil yang masuk kewenangan kita di bawah 30 GT, memang sebagian besar adalah nelayan kecil yang punya perahu di bawah 5 GT yang jumlahnya sekitar 28 ribuan orang. Mudah-mudahan ini tidak salah sasaran,” kata Hermansyah.

Selanjutnya: 39.000 nelayan jadi sasaran penerima BLT BBM.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Ada sekitar 39 ribu nelayan yang masuk kategori tersebut. Namun jumlah yang diproyeksikan untuk menerima BLT BBM dari pemprov Jawa Barat tidak semuanya. “Ada sekitar 35 ribuan nelayan yang akan kita berikan masing-masing Rp 150 ribu selama 4 bulan sampai Desember,” kata dia.

Hermansyah mengatakan, data nelayan yang menerima BLT tersebut basisnya adalah nelayan dan buruh nelayan yang mengantungi kartu Kusuka. Kartu Kusuka adalah Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan itu menunjukkan profesi memang sebagai nelayan atau nelayan buruh.

"Kemudian data tersebut disandingkan dengan data yang ada di Dinas Sosial yakni DTKS atau Data Terpadu Kesejahteraan Sosial agar supaya tidak terjadi overlap, atau mendapatkan lebih dari satu kali bantuan dari beberapa sumber,” ucap Hermansyah.

Adapun saat ini proses pemberian BLT BBM dari Jawa Barat tersebut masih dalam proses padu padan data. “Kita berikan paling cepat mungkin di pertengahan Oktober karena saat ini kita masih melakukan padu padan data yang kita miliki,” kata dia.

Baca: Ojol Sebut Bansos BBM dari Sri Mulyani Tak Kunjung Cair, Kemenkeu Beri Penjelasan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

11 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

1 hari lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

3 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

5 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

5 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

7 hari lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

8 hari lalu

13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

Jamaah haji Jawa Barat ada yang berangkat dari Bandar Kertajati di Majalengka dan Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

9 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

9 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya