Ekspor Kembali Tembus Rekor Tertinggi, Zulhas: Kemendag Akan Terus Jaga Momentum
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 17 September 2022 11:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menanggapi nilai ekspor Agustus 2022 yang kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah dengan nilai US$ 27,91 miliar. "Untuk itu, Kementerian Perdagangan akan terus menjaga momentum pertumbuhan ekspor sektor industri tersebut dalam mendorong kinerja ekspor nasional tahun 2022," ujarnya, melalui keterangan tertulis pada Jumat, 16 September 2022.
Zulhas menjelaskan, nilai ekspor per Agustus 2022 itu memecahkan rekor sebelumnya yang dicapai pada April 2022 lalu, yaitu sebesar US$ 27,32 miliar. Adapun kinerja ekspor pada Agustus ini ditopang oleh ekspor nonmigas Indonesia senilai US$ 26,19 miliar.
Sedangkan ekspor migas sebesar US$ 1,72 miliar. Dibandingkan dengan bulan Juli 2022, kinerja ekspor Agustus 2022 meningkat sebesar 9,17 persen secara month on month (MoM).
Ekspor nonmigas meningkat sebesar 8,24 persen (MoM) sedangkan ekspor migas naik sebesar 25,59 persen (MoM). Sementara jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2021, total ekspor pada Agustus 2022 meningkat 30,15 persen secara year on year (YoY).
Pertumbuhan ekspor yang tinggi itu, menurut Ketua Umum PAN ini, didorong oleh kenaikan signifikan pada ekspor migas sebesar 64,46 persen dan ekspor nonmigas yang naik sebesar 28,39 persen.
Ditinjau dari strukturnya, ekspor sektor industri mendominasi pada Agustus 2022 dengan kontribusi mencapai 70,91 persen dari total ekspor Indonesia dan mengalami kenaikan 13,49 persen (MoM). “Tingginya kontribusi serta peningkatan ekspor sektor industri merupakan wujud dari kualitas ekspor Indonesia yang memiliki nilai tambah dan berdaya saing," tuturnya.
Selanjutnya: Cina, AS dan India jadi pasar utama ekspor nonmigas.
<!--more-->
Pada Agustus 2022, beberapa produk utama ekspor nonmigas yang melonjak ke level tertinggi dibanding Juli 2022 (MoM) yakni lemak dan minyak nabati (HS 15) naik 25,40 persen, besi dan baja (HS 72) naik 14,38 persen, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) naik 21,16 persen, serta kendaraan dan bagiannya (HS 87) naik 11,54 persen.
Menurut Zulhas, di tengah penurunan harga komoditas besi dan baja (HS 72) dan lemak dan minyak nabati (HS15), permintaan atas ekspor kedua komoditas tersebut mengalami peningkatan dan menjadi pendorong ekspor nonmigas Indonesia di bulan Agustus 2022.
Ia menyebutkan Cina, Amerika Serikat, dan India masih menjadi pasar utama ekspor nonmigas Indonesia selama Agustus 2022. Nilai ekspor nonmigas pasar utama tersebut mencapai US$ 11,22 miliar dengan kontribusi sebesar 58,65 persen terhadap ekspor nonmigas nasional.
Adapun beberapa pasar utama tujuan ekspor nonmigas Indonesia yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada bulan Agustus 2022 (MoM), yaitu Cina naik 22,61 persen, India naik 9,10 persen, dan Malaysia naik 8,06 persen.
Sementara itu, total ekspor selama periode Januari - Agustus 2022 mencapai US$ 194,60 miliar atau meningkat 35,42 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Peningkatan ekspor tersebut didorong oleh penguatan ekspor sektor nonmigas yang naik 35,24 persen (YoY) menjadi US$ 183,73 miliar dan ekspor sektor migas yang naik 38,58 persen (YoY) menjadi 10,87 miliar.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.