Ekspor RI Naik 30,15 Persen Jadi USD 27,91 Miliar, Produk Apa Saja yang Jadi Unggulan?

Kamis, 15 September 2022 12:14 WIB

Kapal pengangkut peti kemas bersiap untuk bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, 1 September 2021. Sementara itu, angka ekspor di kuartal II naik 31,8 persen. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat nilai ekspor Agustus 2022 mencapai US$ 27,91 miliar. Bila dibandingkan dengan periode serupa tahun 2022 (year on year atau yoy), nilai ekspor tersebut naik 30,15 persen.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menjelaskan, nilai dan volume ekspor produk migas, khususnya minyak, masing-masing naik sebesar 64,46 persen dan 79,7 persen. "Karena ada pengaruh peningkatan rata-rata harga agregat sebesar 52,31 persen," katanya, dalam konferensi pers, Kamis, 15 September 2022.

Sedangkan nilai dan volume ekspor nonmigas secara yoy masing-masing naik 28,39 persen dan 9,38 persen. Harga-harga nonmigas secara agregat juga meningkat 17,38 persen.

"Secara month to month, seluruh sektor mengalami kenaikan ekspor kecuali untuk sektor pertambangan yang mengalami penurunan," ucap Setianto.

Bila dirinci penopang ekspor Indonesia terbesar pada bulan lalu adalah sektor industri, yaitu sebesar US$ 11,79 miliar. Kemudian sektor tambang senilai US$ 55,95 miliar, sektor pertanian US$ 0,46 miliar, dan sektor migas sebesar US$ 1,72 miliar.

Advertising
Advertising

NIlai ekspor Agustus 2022 juga naik 9,17 persen ketimbang bulan sebelumnya. Adapun ekspor komoditas migas dan nonmigas tercatat meningkat 8,24 persen dan 25,59 persen secara month to month.

Faktor pendorong ekspor nonmigas tersebut utamanya adalah peningkatan yang terjadi untuk komoditas lemak dan minyak nabati atau hewani.

Peningkatan ekspor komoditas lemak dan minyak nabati atau hewani mencapai 25,40 persen. Selanjutnya pada posisi kedua ekspor terbesar yaitu pada komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya. Kenaikan ekspornya mencapai 21,16 persen.

Sementara untuk ekspor migas, menurut Setianto, kenaikan utamanya terjadi karena perubahan ekspor gas, yang naik sebesar 29,35 persen. Bila dibedakan antara volume dan agregat harganya, volume naik sekitar 14,99 persen, sedangkan peningkatan rata-rata harga agregat sebesar 12,49 persen.

Adapun ekspor hasil minyak naik sebesar 17,07 persen dan volumenya naik 37,32 persen. Kemudian secara harga agregat juga meningkat 14, 74 persen. Selanjutnya ekspor minyak mentah meningkatkan 26,56 persen. Volumenya meningkat 37,66 persen dan rata-rata harga agregatnya meningkat 8,06 persen.

Baca: Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi Rp 5.964 Triliun per Juli 2022, Begini Penjelasan BI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

1 hari lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

3 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

4 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

4 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

5 hari lalu

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

Selain gula pasir, bahan pokok lain yang dikeluhkan adalah keberadaan minyak kita yang hilang dari peredaran.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

8 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya