BBM Naik, Pedagang Pasar Tak Bisa Prediksi Fluktuasi Harga Pangan
Reporter
magang_merdeka
Editor
Francisca Christy Rosana
Senin, 12 September 2022 18:56 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pedagang di Pasar Kemiri, Depok, tak bisa memprediksi fluktuasi harga pangan setelah harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi melonjak 30 persen. Nurahim, seorang pedagang ayam di pasar tersebut, menyatakan harga kebutuhan pokok dapat berubah sewaktu-waktu.
"Enggak tahu ya tau kalau dua sampai tiga hari ke depan (harga pangan naik). Enggak bisa diprediksi sih harganya naik turun," katanya di Depok, Senin, 12 September 2022.
Pria berusia 42 tahun itu mengakui harga pangan yang dijajakan pedagang di Pasar Kemiri sudah mulai terkerek naik. Namun, menurut dia, kenaikannya masih dalam batas wajar.
"Ada kenaikan ya, tapi enggak signifikan. Cuma Rp 1.000 sampai Rp 2.000. Enggak terlalu tinggi," ujar Nurahim.
Jumlah pembeli pun tak surut dan cenderung masih stabil. Walhasil, pengaruh harga BBM ke pendapatan belum terlampau kentara.
Beda kondisi dengan penjual ayam dan sayuran, penjual tempe, Saifudin, mengungkapkan kenaikan harga bahan pokok kali ini sangat memperngaruhi pendapatannya. Stok tempe yang ia jual di pasar juga tak selaris biasanya.
"Mempengaruhi sekali karena kan kacangnya mahal. Hadi pembuatan tempe juga sedikit, makanya saya jual menunggu habis saja, lah," ucapnya.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan sebelumnya mengklaim harga kebutuhan pokok serta harga pangan stabil meski harga BBM naik. Walau demikian, dia memastikan Kementerian Perdagangan terus memantau gejolak harga yang berpotensi terjadi di kemudian hari.
"Saya setiap hari memonitor harga barang kebutuhan pokok. Di Pasar Karang Ayu, harga barang kebutuhan pokok stabil. Untuk telur terus mengalami penurunan, di pasar tercatat Rp 27 ribu per kilogram dan terus kita monitor,” ucap Zulkifli.
Zulkifli memantau harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok di Pasar Karang Ayu, Semarang, Jawa Tengah, pada Ahad, 11 September. Berdasarkan pantauan di pasar, Zulkifli mencatat sejumlah harga pangan.
Harga beras medium, misalnya, tak beranjak dari posisi lama. Per kilogram, beras jenis tersebut dipatok Rp 10 ribu per kilogram. Kemudian harga beras premium Rp 12 ribu per kilogram.
Lalu, harga gula pasir Rp 13 ribu per kilogram. Selanjutnya, harga minyak goreng curah Rp 12 ribu per liter. Harga minyak goreng Minyakita Rp 14 ribu per liter, harga minyak goreng kemasan Rp 18 ribu per liter, tepung terigu Rp 12.500 per kiologram.
Kemudian, harga daging sapi Rp 130 per kiligram, harga daging ayam ras Rp 34 ribu per kilogram, harga telur ayam Rp 27 ribu per kilogram. Harga cabai merah keriting Rp 60 ribu per kilogram, harga cabai merah besar Rp 55 per kilogram, harga cabai rawit merah Rp 45 per kilogram, harga bawang merah Rp 30 ribu, dan bawang putih Rp 20 ribu per kilogram.
ALIYYU MEDYATI | FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca: Demo Taksi Online Tuntut Kenaikan Tarif, Pengemudi Cerita: Mati Segan, Hidup Tak Mampu
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini