Kemenkeu Rilis Tiga Seri Obligasi Global USD 2,65 Miliar, Berikut Daftar Kuponnya

Kamis, 8 September 2022 00:16 WIB

Ilustrasi investasi. pixabay

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menerbitkan obligasi global senilai 2,65 miliar dolar AS dalam tiga seri dengan format SEC Shelf Registered pada tanggal 7 September 2022.

Ketiga seri tersebut yakni RI0927, RI0932, dan RI0952, yang masing-masing memiliki tenor 5 tahun, 10 tahun, dan 30 tahun sehingga akan jatuh tempo pada 20 September 2027, 20 September 2032, serta 20 September 2052 karena tanggal setelmennya dilakukan pada 20 September 2022.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan atau Kemenkeu mencatat nominal yang diterbitkan untuk RI0927 adalah sebesar 750 juta dolar AS, RI0932 senilai 1,4 miliar dolar AS, serta RI0952 sebesar 500 juta dolar AS.

Ketiga seri obligasi global tersebut memiliki tingkat kupon masing-masing 4,15 persen, 4,65 persen, serta 5,45 persen. "Sedangkan imbal hasil atau yield yang ditetapkan masing-masing 4,4 persen, 4,8 persen, dan 5,55 persen," dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Rabu, 7 September 2022.

Harga atau price yang ditetapkan untuk ketiga seri obligasi global itu adalah masing-masing 98,889 persen, 98,82 persen, serta 98,547 persen, dengan par call masing-masing tiga bulan, tiga bulan, dan enam bulan.

Penerbitan SEC Registered kali ini merupakan sebuah pencapaian bagi Pemerintah Indonesia sebagai salah satu global issuer di Asia yang secara aktif menerbitkan obligasi global dan menjadi negara Asia pertama yang menerbitkan surat utang global di pasar Amerika Serikat dalam empat bulan terakhir.

Di tengah kondisi pasar global yang masih volatil, pemerintah berhasil mendapatkan orderbook sebesar 12 miliar dolar AS atau 4,5 kali lipat dari total yang dimenangkan, sehingga merupakan orderbook terbesar sejak masa pandemi yakni Maret 2020.

Pada penerbitan kali ini, pemerintah berhasil menekan harga di ketiga tranche penerbitan, terutama di tenor 30 tahun sebesar 5,55 persen atau turun 45 basis poin (bps) dari initial price guidance (IPG) 6 persen area. Sementara untuk tenor 10 tahun dan 5 tahun berhasil diturunkan sebesar 35 bps dan 30 bps.

Transaksi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia kali ini merupakan penerbitan dengan format SEC Registered yang kedua belas dalam mata uang dolar AS, sebagai bentuk komitmen Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan likuiditas pasar sekunder obligasi global dengan menyediakan instrumen yang dapat diperdagangkan oleh para investor global.

Selain untuk tujuan pembiayaan APBN secara umum, hasil neto dari penerbitan ini akan digunakan untuk membeli kembali sejumlah surat utang global pemerintah melalui transaksi tender offer.

Dalam rangkaian transaksi ini, Pemerintah Indonesia juga tengah melaksanakan transaksi manajemen liabilitas (liability management/LM) di pasar global dengan melakukan penawaran untuk membeli kembali beberapa seri obligasi global yang dimiliki oleh investor dengan masa jatuh tempo antara tahun 2023 sampai 2038.

Tujuan pelaksanaan transaksi manajemen likuiditas ini adalah untuk memperpanjang maturity profile instrumen obligasi global, serta melakukan penghematan biaya utang dari penurunan beban bunga. Hasil dari pelaksanaan transaksi manajemen likuiditas akan disampaikan kemudian.

Ketiga seri SUN yang diterbitkan pada transaksi kali ini diperkirakan akan memperoleh peringkat Baa2 dari Moody’s, BBB dari Standard & Poor’s, dan BBB dari Fitch, serta akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange dan Frankfurt Stock Exchange.

Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah BofA Securities, Credit Suisse, Deutsche Bank, HSBC, serta JP Morgan, sedangkan yang bertindak sebagai co-Managers adalah PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

15 jam lalu

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

Kepala Bea Cukai Purwakarta Effendy Rahmady dituduh melaporkan hartanya dengan tidak benar dalam LHKPN. Apa yang membuatnya diberhentikan Kemenkeu?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Rapat dengan Anak Buahnya, Bahas Perbaikan Institusi Bea Cukai

2 hari lalu

Sri Mulyani Rapat dengan Anak Buahnya, Bahas Perbaikan Institusi Bea Cukai

Menkeu Sri Mulyani Indrawati menggelar rapat bersama pejabat eselon I Kemenkeu dan para pimpinan Bea Cukai pada Senin siang, 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Apakah Orang yang Terlilit Pinjol Sulit Mengajukan Pinjaman di Bank?

3 hari lalu

Apakah Orang yang Terlilit Pinjol Sulit Mengajukan Pinjaman di Bank?

OJK melaporkan banyak orang terlilit pinjol dan paylater. Lantas, apakah orang terlilit pinjol masih bisa mengajukan pinjaman di bank?

Baca Selengkapnya

Ramai Peti Jenazah Kena Bea Masuk 30 Persen, Kemenkeu: Tak Ada Penetapan Pungutan

4 hari lalu

Ramai Peti Jenazah Kena Bea Masuk 30 Persen, Kemenkeu: Tak Ada Penetapan Pungutan

Kementerian Keuangan memastikan peti jenazah tidak termasuk dalam barang yang dikenakan bea masuk dan pajak dalam rangka impor

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

8 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

8 hari lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

8 hari lalu

Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

Ahsan Hariri, kontraktor pembangunan gedung baru Masjid Al Barkah di Cakung, Jakarta Timur, dikabarkan puunya banyak utang.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

8 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

9 hari lalu

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

LPEI melalui Desa Devisa Gula Aren Maros mengekspor gula aren ke Belanda dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

9 hari lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya