Jokowi Cerita Sulitnya Bicara dengan Putin: Belokkan Topik, Enggak Ketemu-ketemu

Rabu, 7 September 2022 12:07 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin menerima Presiden Jokowi di Kremlin, 30 Juni 2022. Kremlin.ru

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menceritakan isi pertemuannya selama 2,5 jam dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin, Mosckow, pada 30 Juni lalu. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bertemu Putin setelah bersamuh dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky selama 1,5 jam sehari sebelumnya.

Jokowi mengakui pembicaraan dengan kedua pemimpin negara tersebut tidaklah mudah. Dalam pembicaraan dengan Putin, mantan Wali Kota Solo itu mengaku terpaksa membelokkan topik dalam pertemuan. Tak hanya itu, menyiapkan ruang dialog bagi kedua negara yang sedang berkonflik itu pun tak kalah sukar.

"Saya belokkan (topik), udahlah saya ngomongnya enggak ketemu-ketemu, saya ngomong krisis pangan saja, akhirnya agak ketemu," ujarnya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Rabu, 7 September 2022.

Jokowi menjumpai kedua pemimpin setelah perang Rusia-Ukraina meletus pada 24 Februari 2022. Akibatnya, ekspor gandum yang jadi komoditas unggulan Ukraina, diduga terdampak karena blokade Rusia di Pelabuhan Laut Hitam di wilayah Odesa, Ukraina.

Jokowi lalu menerima informasi dari Zelensky kalau ada stok gandum 22 juta ton yang siap diekspor dari Ukraina. Jumlah bertambah karena ada panen baru yang mencapai 55 juta ton, sehingga total terdapat 77 juta ton gandum yang siap berlabuh meninggalkan pelabuhan Ukraina.

Advertising
Advertising

Namun masalah muncul karena 77 juta gandum itu tidak bisa keluar akibat tidak adanya jaminan keamanan dari Rusia, yang tengah menggempur Ukraina. Masalah ini yang disampaikan Jokowi ke Putin di Kremlin.

"Itu yang saya sampaikan ke Presiden Putin, dan Presiden Putin waktu saya sampaikan, oh saya jamin enggak ada masalah," kata Jokowi menceritakan percakapannya dengan Putin.

Jokowi pun lantas menanyakan apakah jaminan Rusia ini bisa disampaikan langsung dalam pernyataan resmi ke media, dan Putin tidak mengizinkannya."Dan setelah itu mungkin, dua atau tiga minggu, sudah ada satu kapal yang mulai keluar dari Odesa menuju ke Istanbul (Turki)," kata Jokowi.

Pada akhirnya, pembicaraan dengan Zelensky dan Putin ini membuat Jokowi menyimpulkan bahwa perang masih akan berlangsung lama. Bahkan, menghitung seberapa besar dampaknya dan akan kemana saja imbasnya pun juga sangat sulit. Saat ini yang sudah terkena dampak adalah harga pangan yang naik, harga gas yang naik sampai lima kali, dan minyak mentah sampai dua kali,

"Terus nanti akan berimbas ke mana lagi? ke keuangan? iya juga, akan lari ke sana juga, tapi sejauh mana mempengaruhi growth? inflasi? negara mana yang kena? ini harus hati-hati betul," ujarnya.

Jokowi menyebut ada kapal pengangkut gandum dari Ukraina yang akhirnya bisa keluar setelah dirinya bertemu Putin. Ini memang jadi tujuan diplomasi yang dibawa Jokowi dalam kunjungan ke Eropa ini, yaitu gagasan Koridor Pangan.

Koridor pangan artinya memberikan jaminan agar ekspor gandum Ukraina, maupun pangan dan pupuk Rusia, bisa terus berjalan di tengah kecamuk perang. "Ya benar," kata Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno kepada Tempo pada 30 Juni 2022. Arif ikut bersama Jokowi dalam pertemuan dengan negara G7 di Jerman, yang juga membahas masalah perang Rusia Ukraina.

Hanya sebelum Jokowi, gagasan koridor pangan sebenarnya sudah lebih dulu dimulai oleh Turki. Media asal Rusia, TASS, melaporkan sederet pembicaraan antara Turki dan Rusia untuk membangun Koridor Grain (biji-bijian, termasuk gandum).

TASS melaporkan koridor ini menjadi fokus pembicaraan antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri Turki Mevlu Cavusoglu di Antara, Turki, pada 8 Juni, beberapa hari sebelum Jokowi bertemu Putin. Kementerian Luar Negeri Turki lalu melaporkan hal yang sama.

Dalam pertemuan dengan Lavrov, Cavousoglu membahas sejumlah isu dari masalah Libya, Syria, dan khususnya perang di Ukraina. "Serta rencana yang dipimpin PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) untuk pengiriman grain yang aman, dibahas dalam pertemuan tersebut," demikian Kementerian Luar Negeri Turki melaporkan.

Berikutnya pada 23 Juni, media asal Turki, Anadolu Agency, melaporkan bahwa sudah ada konsensus untuk menbangun Koridor Grain ini untuk kelancaran kargo di pelabuhan Laut Hitam. Kabar soal konsensus ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar.

Bukah hanya di Turki, rencana pembentukan koridor gandum ini mengemuka dalam konferensi pers di kantor pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB pada 8 Juni, hari yang sama dengan pertemuan Lavrov dan Cavusoglu. "Produksi pangan Ukraina, serta pangan dan pupuk RUsia, harus bisa dikirim kembali ke pasar global, meski ada perang," kata Sekretaris Jenderal PBB António Guterres.

Guterres juga mengatakan dirinya telah meminta Rebeca Grynspan dan Martin Griffiths untuk mengkoordinasikan dua gugus tugas guna menemukan kesepakatan yang ideal agar ekspor pangan Ukraina yang melewati Lau Hitam bisa berlangsung aman. "Serta akses tanpa hambatan ke pasar global untuk pangan dan pupuk Rusia," kata Guterres.

Grynspan adalah Sekretaris Jenderal United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD). Sedangkan, Griffiths menjabat sebagai Under-Secretary-General for Humanitarian Affairs and Emergency Relief Coordinator pada United Nations Regional Office for Central Africa (UNOCA)

Baca: Sebut Kenaikan Harga BBM Fenomena Global, Faisal Basri: Arab Saudi pun Melakukannya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

8 menit lalu

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

Sejumlah keluarga Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat penghargaan dari pemerintah: Iriana, Bobby Nasution, dan Anwar Usman.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

51 menit lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura

1 jam lalu

Jokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura

Sama-sama lengser tahun ini, Presiden Jokowi dan PM Singapura Lee Hsien Loong menyoroti pentingnya keberlanjutan kerjasama di antara kedua negara.

Baca Selengkapnya

Besok Pagi Bos Microsoft Temui Jokowi Bahas Investasi Rp14 T, Ini Agenda dan Profilnya

2 jam lalu

Besok Pagi Bos Microsoft Temui Jokowi Bahas Investasi Rp14 T, Ini Agenda dan Profilnya

Presiden Jokowi akan menerima kunjungan CEO Microsoft, Satya Nadella di Istana Merdeka Jakarta, Selasa, bahas investasi Rp14 triliun.

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

3 jam lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

3 jam lalu

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

Peristiwa foto bersama Prabowo dan Lawrence itu terjadi di sela pertemuan tingkat tinggi PM Singapura Lee Hsien Long dan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

4 jam lalu

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

Kebersamaan Jokowi, Lee Hsien Long, Prabowo, dan Lawrance dalam satu meja menjadi sinyal keberlanjutan kemitraan dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

4 jam lalu

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta atau UU DKJ

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

5 jam lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

5 jam lalu

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

Pertemuan Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long merupakan yang terakhir sebelum keduanya memasuki masa purna tugas.

Baca Selengkapnya