ID FOOD: BUMN Punya Peran Jaga Ketahanan Pangan RI

Rabu, 24 Agustus 2022 04:00 WIB

Direktur Utama Holding Pangan ID Food, Frans Marganda Tambunan dalam acara Ngopi BUMN di Gedung Kementerian BUMN pada Senin, 22 Agustus 2022. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama Holding Pangan ID Food, Frans Marganda Tambunan menjelaskan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Pangan memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan pangan. Menurut dia ketahanan pangan adalah tentang kecukupan pangan dari manapun sumbernya, baik dari dalam negeri produksi lokal maupun dari luar.

“Tapi kalau kita berbicara tentang ketahanan pangan nasional tentu 90 persen berasal dari Indonesia,” ujar dia lewat keterangan tertulis pada Selasa, 23 Agustus 2022.

ID Food berupaya mewujudkan pemerintah dalam hal ketahanan pangan. Visi ID Food, kata dia, adalah menjadi perusahaan produsen pangan berkualitas, dengan misinya mendukung Indonesia dalam swasembada pangan, supaya masyarakat dapat mengkonsumsi makanan berkualitas tinggi.

“Juga memperluas kemampuan menghasilkan produk berkualitas dalam skala besar untuk pasar domestik dan global,” kata Frans.

Lebih lanjut, Frans berujar, ID Food memiliki target sesuai dengan amanat Pemegang Saham sampai tahun 2025 nanti akan memproduksi pangan tidak hanya mengandalkan produk milik kita sendiri. ID Food bisa bermitra dengan 2 juta peternak, petani, dan nelayan untuk mengupayakan produksi pangan yang berkualitas tinggi.

Selain itu, dalam menjaga ketahanan pangan, ID Food dilengkapi beberapa sektor di antaranya sub klaster pertama peternakan dan perikanan, kedua pertanian dan agroindustri, ketiga perdagangan dan logistik, dari yang produksi hingga mendistribusikan. “ID Food ada semua,” tutur dia.

Frans merinci mulai dari sektor peternakan dan perikanan, peran ID Food adalah meningkatkan kontribusi terhadap persediaan sumber protein berupa komoditas ikan yang dikelola PT Perikanan Indonesia. Tujuannya menjadi perusahaan industri perikanan yang menguntungkan dengan memperbaiki pengelolaan produksi ikan seperti tuna dan cakalang.

Advertising
Advertising

Di sektor peternakan yang dikelola PT Berdikari, tujuannya untuk bisa menjadi top lima perusahaan peternakan ayam dan sapi di Indonesia. ID Food sudah mulai berperan dalam DOC ayam yang sebelumnya 100 persen dikuasai oleh pihak swasta.

“Untuk unggas sudah surplus, ID Food juga ditugaskan untuk mengurangi angka impor sapi yang masih defisit,” ucap dia.

Kemudian sektor pertanian dan agroindustri, peran ID Food adalah memastikan ketersediaan lahan pangan seperti gula, beras dan garam. Untuk gula dikelola PG Rajawali I, PG Rajawali II, Candi Baru yang kontribusinya cukup signifikan untuk produksi gula nasional kurang lebih sekitar 12 persen

Seperti diketahui, kata Frans, Presiden Joko Widodo alias Jokowi baru-baru ini mencanangkan Program Swasembada Gula tahun 2025, gula konsumsi sebesar 3,2 juta ton. Angka produksi lokal saat ini 2,3 ton, masih defisit sekitar 800 ribu ton.

Untuk gula, ID Food bersinergi dengan PTPN untuk mendukung program swasembada gula. “Nah yang menjadi tugas kami adalah nanti akan melakukan banyak revitalisasi pabrik gula, juga perluasan lahan untuk bisa menjamin ketersediaan bahan baku tebu,” ujar Frans.

Sedangkan di sektor pertanian lainnya ada PT Sang Hyang Seri yang fokus bisnisnya adalah penyediaan benih beras dan holtikultura. Selain itu untuk sektor agroindustri ada PT Garam yang memiliki target menjadi produsen garam konsumsi terbesar dan kedepan akan meluaskan segmen bisnis untuk garam Industri.

“ID Food pun akan bertransformasi dengan modernisasi tambak garam untuk mendukung peningkatan produktivitas garam,” kata dia.

Di sektor perdagangan dan logistik, di antaranya ada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yang fokus terhadap distribusi pangan. Perusahaan itu diharapkan dapat menjadi agregator dari produk-produk yang ada di sektor peternakan dan perikanan, pertanian dan agroindustri yang dikelola ID Food.

Anggota holding lainnya yang bergerak di pendistribusian ada juga PT Rajawali Nusindo dan PT GIEB Indonesia. “Kalau digabungkan kami memiliki lebih dari 80 cabang tersebar seluruh Indonesia yang kami andalkan untuk distribusi pangan,” tutur Frans.

Pada sektor distribusi pangan, ID Food juga menyediakan platform seperti Warung Pangan untuk membantu UMKM. Frans menilai jika berbicara mengenai ketahanan pangan tentu diperlukan dukungan pemerintah.

Dia juga menanggapi isu gejolak harga dan suplai pangan yang kontribusinya dari pihak swasta. Jadi, kata Frans, yang dibutuhkan adalah bagaimana memperkuat peran pemerintah melalui BUMN untuk memperluas market share-nya. “Kami optimistis ID Food dapat berkontribusi 5-10 persen di market dengan bantuan intervensi dari pemerintah,” ucapnya.

Baca Juga: Harga Telur Ayam Melonjak jadi Rp 31 Ribuan per Kg, Bos ID Food Sebut Bansos jadi Pemicu

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

1 jam lalu

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Bogor untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negar

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

2 jam lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

3 jam lalu

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Pengusaha Malaysia merasa kehilangan 9 mobil mewahnya yang ditahan Bea Cukai di Gudang Soewarna, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

3 jam lalu

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

Jokowi ubah sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan menjadi KRIS. Beriku 12 kriteria layanan KRIS dan 4 layanan ini yang tidak berlaku untuk KRIS.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

4 jam lalu

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

Prabowo menemui PM Qatar dan Presiden UEA, sekaligus memperkenalkan Gibran. Berikut rekaman momen peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

4 jam lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

4 jam lalu

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin bertemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Kamis, 16 Mei 2024. Untuk apa?

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

5 jam lalu

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

5 jam lalu

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

Jokowi resmi mengganti sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan dengan sistem kelas rawat inap standar (KRIS). Apa perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

5 jam lalu

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

Presiden Jokowi menyatakan Indonesia siap untuk melanjutkan kerja sama baik dengan Singapura.

Baca Selengkapnya