Harga Minyak Dunia Naik 3 Persen Didorong Kuatnya Konsumsi BBM di Amerika

Jumat, 19 Agustus 2022 07:14 WIB

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia naik sekitar 3 persen pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), 18 Agustus. Kenaikan ini didorong kuatnya konsumsi bahan bakar di Amerika Serikat dan data ekonomi negara tersebut yang melaju ke jalur positif.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober naik US$ 2,94 atau 3,1 persen, Harga minyak Brent menjadi US$ 96,59 per barel di London ICE Futures Exchange.

Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman September menguat US$ 2,39 atau 2,7 persen. Harga minyak WTI menjadi US$ 90,50 di New York Mercantile Exchange.

Kondisi ini mengimbangi kekhawatiran pasar akan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi yang bisa melemahkan permintaan. "Harga minyak reli setelah data ekonomi Amerika Serikat yang mengesankan mendorong optimisme untuk prospek permintaan minyak mentah yang membaik," kata analis pasar senior di perusahaan data dan analitik OANDA, Edward Moya, Jumat, 19 Agustus.

Moya juga mencatat bahwa OPEC tidak akan membiarkan penurunan harga minyak berlanjut lebih jauh. Stok minyak mentah Amerika turun 7,1 juta barel dalam seminggu hingga 12 Agustus. Data Badan Informasi Energi Amerika Serikat (EIA) menunjukkan ada ekspektasi penurunan 275 ribu barel karena ekspor mencapai rekor 5 juta barel per hari (bph).

Advertising
Advertising

Di sisi lain, larangan oleh Uni Eropa untuk mengekspor minyak Rusia diduga bisa memperketat pasokan dan menaikkan harga dalam beberapa bulan mendatang. "Embargo Uni Eropa akan memaksa Rusia untuk menutup sekitar 1,6 juta barel per hari produksi pada akhir tahun, naik menjadi 2 juta barel per hari pada 2023," kata penelitian konsultan BCA dalam sebuah catatan.

Namun, Rusia memperkirakan ada peningkatan produksi dan ekspor hingga akhir 2025. Pendapatan dari ekspor energi juga akan naik 38 persen tahun ini, sebagian karena volume ekspor minyak yang lebih tinggi.

Harga minyak naik meski ada kemungkinan peningkatan pasokan dari Iran dan kekhawatiran bahwa permintaan bisa turun jika Cina memberlakukan lockdown. Berasamaan dengan itu, ada potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi karena bank sentral menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi yang tak terkendali.

ANTARA

Baca juga: Pemerintah Diminta Tahan Kenaikan Harga Solar untuk Angkutan Barang dan Penumpang

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

20 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

2 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

5 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

5 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

5 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

7 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

7 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya