KCIC Minta Pengiriman Rangkaian Kereta Cepat Dikawal Setelah Tiba di Tanjung Priok
Reporter
Bisnis.com
Editor
Francisca Christy Rosana
Jumat, 5 Agustus 2022 20:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) meminta pengiriman rangkaian electric multiple unit (EMU) Kereta Cepat Jakarta-Bandung dikawal. Dia berharap pengiriman rangkaian kereta dari Cina tujuan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dapat berjalan dengan baik.
"Kami harapkan agar pengiriman dari China ke Pelabuhan Tanjung Priok bisa berjalan lancar. Memastikan kepada member kontraktor agar pengiriman ini dikawal. Terutama dari Tanjung Priok ke Tegalluar," ujar Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyad dalam konferensi pers yang berlangsung secara daring pada Jumat, 5 Agustus 2022.
Dwiyana mengatakan setelah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, rangkaian EMU akan melalui perjalanan darat sekitar 160 kilometer menuju Stasiun Tegalluar. Rangkaian kereta itu juga melewati Jalan Tol Cikampek, Purwakarta, hingga Bandung.
Dwiyana telah menyampaikan permintaan pengawalan itu kepada kontraktor proyek, terutama China Railway Rolling Stock Corporation atau CRRC. Musababnya, kata di, pengiriman rangkaian kereta melalui akses jalan yang cukup sulit, yakni melewati jalan darat atau tol.
Cina secara resmi telah mengirim rangkaian EMU ke Indonesia. Saat ini, progres proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung pun sudah mencapai 85 persen dan menyisakan beberapa pekerjaan yang mencakup penyelesaian pembangunan tunnel 2, penyelesaian stasiun, dan sejumlah persoalan lainnya.
Adapun pengiriman EMU ini menandai pengiriman perdana kereta cepat dari Negeri Tirai Bambu ke luar negeri. Pemerintah menmastikan proyek ini akan selesai sehingga bisa dipamerkan kepada delegasi G20. Adapun target operasi kereta cepat adalah Juni 2023.
Presiden Cina Xi Jinping lewat perwakilan perusahaan China Railway memberikan jaminannya terhadap kelancaran proyek kereta cepat. Xi Jinping meyakini proyek sepur kilat itu bisa rampung sesuai dengan target.
"Presiden Xi Jinping telah meminta agar proyek KCJB dikerjakan sesuai dengan yang direncanakan,” kata perwakilan China Railway International Co (CRIC) Gao Feng y
Gao Feng menjelaskan proyek pembangunan kereta cepat ini menjadi kesepakatan penting yang dicapai antara Indonesia dan Cina. Utamanya dengan CRIC sebagai pemasok industri kereta cepat.
Guna menindaklanjuti dan memastikan kelancaran proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dia menyebut telah membentuk tim kerja yang paling elit dengan semua sumber daya yang paling baik guna menciptakan standar mutu tertinggi. Pihaknya juga melakukan pengelolaan yang paling ketat. "Kami dengan sangat sungguh-sungguh melakukan kerja sama antara kedua negara,” ujarnya.
BISNIS
Baca Juga: Menhub: Bakal Ada 5 Stasiun KCJB dan 68 Perjalanan Jakarta-Bandung per Hari
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.