Terkini Bisnis: Profil PT Flobamor, Pajak Orang Kaya
Reporter
Tempo.co
Editor
Martha Warta Silaban
Rabu, 3 Agustus 2022 12:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Rabu siang, 3 Agustus 2022 dimulai dengan Asosiasi Pelaku Wisata dan Individu pelaku wisata Labuan Bajo menyebut PT Flobamor memonopoli sektor pariwisata di Manggarai Barat. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Nusa Tenggara Timur atau NTT itu menjadi pengelola di Pulau Komodo dan Pulau Padar yang ditunjuk oleh pemerintah daerah.
Kemudian informasi mengenai Kajian Lembaga Penyelidikan Ekonomi (LPEM) FEB Universitas Indonesia menyebutkan peningkatan ekspor crude palm oil (CPO) dalam jumlah yang besar dapat meningkatkan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.
Selain itu berita tentang Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo mengatakan kecil kemungkinan saat ini ada orang-orang yang tak tersentuh pajak di Indonesia. Berikut adalah ringkasan dari ketiga berita tersebut:
1. Disebut Memonopoli Kawasan Pulau Komodo, Ini Profil BUMD NTT PT Flobamor
Asosiasi Pelaku Wisata dan Individu pelaku wisata Labuan Bajo menyebut PT Flobamor memonopoli sektor pariwisata di Manggarai Barat. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Nusa Tenggara Timur atau NTT itu menjadi pengelola di Pulau Komodo dan Pulau Padar yang ditunjuk oleh pemerintah daerah.
Nama perusahaan itu ramai dibicarakan setelah penetapan kenaikan harga tiket Taman Nasional Komodo menjadi Rp 3,75 juta. Dalam situs resminya, PT Flobamor menjalankan bisnis utama berupa jasa penyeberangan. Penetapan bidang usaha ini dilakukan dengan memperhatikan keputusan pemegang saham, anggaran dasar perseroan, dan perundang-undangan yang berlaku.
“Penetapan bidang usaha jasa penyeberangan sebagai core business perseroan selain memenuhi unsur legalitas juga sejalan dengan kekuatan sumber daya perseroan, sumber daya administrasi , sumber daya manusia,” demikian tertulis dalam profil perusahaan di situs resminya.
Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->
2. LPEM UI: Butuh Ekspor CPO Naik 17 Kali Lipat agar Harga TBS Menjadi Rp 2.250 Per Kilo
Kajian Lembaga Penyelidikan Ekonomi (LPEM) FEB Universitas Indonesia menyebutkan peningkatan ekspor crude palm oil (CPO) dalam jumlah yang besar dapat meningkatkan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.
Ketua Tim Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEB UI Eugenia Mardanugraha, mengungkapkan bahwa setiap peningkatan ekspor CPO satu persen mampu mengerek harga TBS rerata 0,33 persen.
Oleh karena itu, menurut dia, sangat dibutuhkan banyak volume ekspor untuk mengembalikan keekonomian harga TBS petani.
“Dibutuhkan peningkatan ekspor sebesar 1.740 persen atau 17 kali lipat supaya harga TBS petani dapat meningkat dari Rp861 per kilogram (asumsi harga petani swadaya per 9 Juli 2022) menjadi Rp2.250 per kilogram," kata Eugenia dalam keterangan tertulis yang dikutip di Jakarta, Selasa 2 Agustus 2022.
Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->
3. Kemenkeu: Kecil Kemungkinan Ada Orang Kaya Belum Tersentuh Pajak
Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo mengatakan kecil kemungkinan saat ini ada orang-orang yang tak tersentuh pajak di Indonesia.
Pernyataan ini dia sampaikan menyikapi informasi terbuka yang dilontarkan Chairman CT Corp Chairul Tanjung saat perayaan Hari Pajak 2022, ada orang-orang kaya masih belum tersentuh pajak hingga kini.
"Dugaan saya Pak CT pasti punya sumber primer, tapi ketika beliau menyebut ini, kemungkinan data lama," kata Prastowo dikutip dari keterangannya, Rabu, 3 Agustus 2022.
Baca berita selengkapnya di sini.
Baca Juga: Disebut Memonopoli Kawasan Pulau Komodo, Ini Profil BUMD NTT PT Flobamor
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.