Investor Hong Kong Jajaki Investasi di Indonesia

Reporter

Editor

Selasa, 24 Februari 2009 18:07 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sedikitnya 25 pemilik modal dari Hong Kong bertandang ke Indonesia untuk menjajaki peluang investasi. Kedatangan mereka merupakan salah satu bentuk kerja sama yang dilakukan Badan Koordinasi dengan Hongkong and Shanghai Banking Corporation untuk mempromosikan investasi.

"Mereka datang dengan confidence bisa membiayai investasi atau kegiatan dagangnya nanti," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Muhammad Lutfi usai penandatanganan nota kesepahaman dengan HSBC di Jakarta, Selasa (24/2).

Menurut Lutfi, sesuai dengan peta investasi yang telah disusun Badan Koordinasi, ia akan menawarkan prospek investasi di tiga sektor. "Sektor infrastruktur, energi, dan pangan," ujarnya. Hanya saja, ia menyebutkan tak memasang target berapa nilai investasi yang bisa diraih. "Ini masih masa penjajakan," ucapnya.

Kedatangan investor dari Hong Kong itu merupakan salah satu bentuk kerja sama yang dilakukan Badan Koordinasi dengan HSBC untuk mempromosikan investasi. Dalam forum yang mereka hadiri pada Selasa ini, kata Lutfi, pembicaraan difokuskan pada isu perizinan, stabilitas ekonomi-politik, dan ketenagakerjaan.

Dengan kerja sama ini, Lutfi berharap HSBC bisa meyakinkan investor asing bahwa Indonesia mampu menghadapi krisis finansial, dan merupakan negara tujuan investasi yang potensial karena perekonomiannya tetap tumbuh di tengah krisis.

Menurut Chief Executive Officer HSBC, Rakesh Bhatia, cabang-cabangnya yang ada di 85 negara kini siap memfasilitasi investasi asing di Indonesia. "Kalau ada yang bertanya dan berminat tentang investasi di Indonesia, kami akan memberikan informasinya," tuturnya.

Demikian pula jika calon investor ingin berkunjung ke Indonesia, HSBC juga akan membantu untuk mengatur perjalanan dan pertemuan dengan para pebisnis lokal.

BUNGA MANGGIASIH

Berita terkait

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

29 menit lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

14 jam lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

17 jam lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

2 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

2 hari lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

2 hari lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

3 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

3 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

4 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya