Sri Mulyani Sebut Belasan Negara Berkembang Bisa Kesulitan Bayar Utang

Sabtu, 16 Juli 2022 15:14 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan belasan negara kemungkinan bakal kesulitan membayar utang hingga 2023. Kondisi ini disebabkan oleh krisis yang berkelanjutan.

"Ini bukan kasus satu-dua, tapi meluas. Ini isu yang harus kita selesaikan bersama oleh menteri keuangan dan gubernur bank sentral, dan organisasi-organisasi internasional, multilateral," ujar Sri Mulyani dalam pembukaan FMCBG G20 Indonesia di Nusa Dua, Bali, Jumat, 15 Juli 2022.

Dia menyebut sekitar 60 persen negara berpenghasilan rendah (low income) pun bisa bangkrut. Setelah pandemi Covid-19, negara-negara di dunia dihadapkan dengan tantangan terganggunya rantai pasok pangan dan energi akibat kondisi geopolitik.

Menurut dia, ada tiga ancaman yang bisa menimbulkan gelojak krisis global dan berdampak pada semua negara pada masa mendtang. Tiga ancaman itu adalah perang antara Rusia dan Ukraina, kenaikan harga komoditas, dan inflasi global yang naik.

"(Tiga ancaman ini]) meningkatkan risiko utang tak hanya low income, middle income, bahkan negara penghasilan tinggi," ucapnya.

Advertising
Advertising

Di berbagai negara maju dan berkembang atau emerging market, kata Sri Mulyani, suku bunga mulai naik signifikan. Dia mengatakan kenaikan inflasi saat ini lebih kencang daripada kesiapan kebijakan moneter untuk mengantisipasinya.

"Akibat pandemi, kita menggunakan ruang fiskal yang berimplikasi pada meingkatnya posisi utang. Tiga ancaman ini membuat situasi jadi semakin kompleks," ucapnya.

Pekan lalu, Bank Dunia merilis laporan Global Economic Prospect yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global turun dari 5,7 persen pada 2021 menjadi hanya 2,9 persen pada tahun ini. Angka itu jauh lebih rendah dari proyeksi Bank Dunia pada Januari yang sebesar 4,1 persen. Sejumlah negara berkembang juga diprediksi menghadapi kondisi inflasi tinggi berkepanjangan (stagflasi).

BISNIS

Baca juga: Seberapa Besar Kemungkinan Resesi Ekonomi Menimpa Indonesia?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

13 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

1 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya