Sambut Menlu Cina di Bali, Luhut Minta Kerja Sama GMF-BRI Diperpenjang

Senin, 11 Juli 2022 13:09 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, memberi penjelasan setelah mendapat laporan soal kasus dugaan korupsi PT Asabri (Persero) di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Januari 2020. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan menyambut Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Bali. Keduanya bersamuk dalam acara Dialog Tingkat Tinggi dan Melanisme Kerja Sama (HDCM) antara Indonesia dan Cina.

“Saya tentu menyambut bahagia pula kedatangan sahabat saya, Menteri Luar Negeri RT (Republik Tiongkok), Mr. Wang Yi, di Bali kali ini untuk momen dialog yang amat penting bagi Indonesia dan Tiongkok,” tutur Luhut dalam keterangannya di Instagram @luhut.pandjaitan, Senin, 11 Juli 2022.

Luhut membagikan foto dirinya memeluk Wang Yi. Luhut mengatakan Wang Yi sebagai sahabat lama yang mendukung terciptanya masyarakat senasib sepenanggungan. Ia pun berharap kerja sama Global Maritime Fulcrum - Belt and Road Initiative (GMF-BRI) dapat diperpanjang.

Bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Luhut menyampaikan agar sinergi Indonesia dan Cina GMF-BRI diperpanjang. Sebelumnya, kedua negara menekan nota kesepahaman untuk inisiatif tersebut.

Advertising
Advertising

“Sehingga dapat di-sign oleh Presiden @jokowi saat kunjungan beliau ke Tiongkok (Cina) yang rencananya dilaksanakan pada akhir Juli 2022,” katanya.

Selain itu, Luhut juga mengapresiasi General Administraion of Customs China (GACC) yang telah membantu memfasilitasi industri perikanan serta produk dalam negeri Indonesia untuk bergerak kembali pascapandemi covid-19. “Saya yakin bantuan in akan semakin memperkuat kerja sama perdagangan Indonesia dan Tiongkok setiap tahunnya,” terangnyq.

Luhut mengklaim Wang Yi memuji Indonesia karea telah menyelenggarakan Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 yang inklusif. Pertemuan ini sejalan dengan peran strategis G20, yaitu menyelesaikan perbedaan pendapat sembari memperkuat kerja sama dan bergandenggan tangan memulihkan kondisi dunia pasca-pandemi.

Sesaat sebelum meninggalkan lokasi acara, Luhut menyampaikan harapannya kepada Wang Yi supaya diskusi keduanya dapat menjadi batu loncaran penting untuk memperkuat hubungan bilateral. Dia pun berharap ada pemecahan isu-isu strategis untuk Indonesia dan Cina dalam area kerja sama yang mencakup politik, keamanan, ekonomi, perdagangan, investasi, kemaritiman, sosial budaya, dan pertukaran masyarakat.

“Tak lupa saya ingatkan kepada beliau untuk tidak melupakan agenda selanjutnya yang tak kalah penting, yaitu menikmati keindahan alam, kekayaan budaya, serta kuliner yang ada di Pulau Dewata,” kata Luhut.

Aturan Perjalanan Terbaru: Penumpang dengan Vaksin Booster Tak Wajib PCR

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

6 jam lalu

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

Isu penghapusan BBM pertalite dibantah Pertamina. Sebelumnya Luhut sebut penggantian pertalite dengan bioetanol. "Harus ke sana larinya," katanya.

Baca Selengkapnya

Luhut Percepat Pembebasan Lahan IKN, AMAN Kaltim: Terburu-buru Bisa Melanggar HAM

3 hari lalu

Luhut Percepat Pembebasan Lahan IKN, AMAN Kaltim: Terburu-buru Bisa Melanggar HAM

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalimantan Timur minta Luhut tidak terburu-buru dalam pembebasan lahan di IKN karena berpotensi langgar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

5 hari lalu

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

Pernyataan Luhut disebut kontra dengan narasi rekonsiliasi dan gotong royong membangun Indonesia yang terus digaungkan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

5 hari lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

5 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

5 hari lalu

Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan permasalahan lahan di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara rampung akhir Mei.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

6 hari lalu

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

Presiden Jokowi setuju dengan usul yang menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto tak perlu membawa orang 'toxic' masuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

6 hari lalu

Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan, mendukung rencana Presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang ingin rutin bertemu dengan para mantan presiden Republik Indonesia dengan membentuk presidential club.

Baca Selengkapnya

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

6 hari lalu

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

Gara-gara memiliki kewarganegaraan ganda punya paspor Prancis, Gloria Natapradja gagal jadi anggota paskibra 2016, ini kilas balik kasusnya

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

6 hari lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya