Bio Farma: 953 Warga Lombok jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 BUMN

Sabtu, 9 Juli 2022 08:00 WIB

Petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Covid-19 dari Sinovac saat pelaksanaan vaksinasi di Rumah Sakit Adam Malik, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa, 2 November 2021. BPOM resmi memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin Coronavac dari Sinovac dan vaksin dari Bio Farma untuk vaksinasi kepada anak usia 6 -11 tahun. ANTARA/FRANSISCO CAROLIO

TEMPO.CO, Mataram - PT Bio Farma (Persero) tengah menyiapkan produksi vaksin Covid-19 dan kini telah memasuki uji klinis fase 3. Hal ini dilakukan setelah perusahaan farmasi pelat merah itu mendapatkan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) oleh Kepala BPOM.

Corporate Secretary & Investor Relation Bio Farma Rifa Herdian menyatakan uji klinis fase 3 dilaksanakan di sejumlah kota seperti Semarang, Lombok, Jakarta, Padang dan Makassar.

Khusus di Lombok sebanyak 953 orang warga Lombok terdaftar sebagai relawan uji klinis tersebut. Uji klinis dilakukan di Puskesmas Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat sejak 6 Juni lalu dan diharapkan rampung pada bulan Agustus mendatang.

Vaksin Covid-19 BUMN adalah vaksin pertama yang pengembangannya dari hulu hingga hilir dikembangkan di Indonesia oleh Bio Farma. Dari tahapan riset dan pengembangan hingga uji klinis telah dipastikan memenuhi standar tinggi sesuai regulasi internasional. ‘’Vaksin BUMN ini dijamin halal,’’ ujar Ketua Tim Peneliti Center Semarang Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Yetty Movieta Nency.

Berbeda dengan beberapa vaksin lain, vaksin Covid-19 BUMN tidak memerlukan waktu lama untuk penyuntikan dosis pertama dan kedua. Sebagai perbandingan, jeda penyuntikan tiap dosis vaksin Astra Zeneca berselang tiga bulan, sementara jeda pada vaksin BUMN ini sekitar empat minggu.

Advertising
Advertising

Adapun strategi bisnis grup BUMN Farmasi dalam hal pengembangan vaksin ini tak lepas dari upaya mensinergikan tiga perusahaan pelat merah seperti Bio Farma, Kimia Farma dan Indofarma agar tetap berperan sesuai dengan protofolio bisnisnya.

Bio Farma fokus pada produk vaksin dan antisera serta produk life science lainnya. Sedangkan Kimia Farma berfokus pada produk farmasi berbasis kimia, produk kecantikan dan gaya hidup, serta retail. Adapun Indofarma menitikberatkan pada produk herbal dan alat kesehatan.

Nantinya, holding BUMN Farmasi siap bertransformasi menuju industri pelayanan kesehatan digital. Bio Farma sebagai induk holding BUMN Farmasi bakal terus bertransformasi menuju digitalisasi, termasuk layanan kesehatan salah satunya melalui telemedicine serta layanan unggulan lainnya. Holding BUMN Farmasi juga senantiasa akan mendukung pemerintah Indonesia untuk mewujudkan ketahanan kesehatan nasional.

Baca: Mengenal Lebih Jauh Abenomics, Warisan Shinzo Abe yang Sukses Pulihkan Jepang

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

2 jam lalu

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan

Baca Selengkapnya

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

3 jam lalu

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

Kementerian BUMN melakukan rasionalisasi dan perbaikan terhadap keuangan PT Indofarma Tbk untuk meningkatkan kinerja perusahaan

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

2 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

5 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya