Harga TBS Masih Anjlok, Kemendag Naikkan Kuota Ekspor

Selasa, 5 Juli 2022 01:00 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Kanan) berbicara dengan pedagang minyak goreng curah di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu, 25 Juni 2022. Kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat dan memantau dan memastikan harga stabil. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan telah menaikan kuota ekspor untuk mengatasi rendahnya harga tandan buah segar (TBS). Kenaikan kuota ekspor ini diputuskan setelah melakukan rapat bersama instansi terkait sengkarut minyak ini.

"Kita lakukan percepatan agar lancar lagi. Tadi hasil rapat Menko, kuota 1:5 jadi 1:7," ujar Zulkifli di kantor Kementerian Perdagangan pada Senin, 4 Juli 2022. Perusahaan wajib memasok minyak goreng untuk kebutuhan domestik 30 persen dari hasil produksi. Jika kewajiban sudah dipenuhi, perusahaan memiliki hak untuk mengekspor CPO sebanyak tujuh kali lipatnya dari jumlah pasokan domestik.

Menurutnya, harga TBS masih anjlok karena tangki di pabrik kelapa sawit (PKS) masih penuh sehingga pengusaha tidak banyak membeli TBS para petani. Ia menuturkan walaupun Kemendag mengimbau pengusaha atau pemilik pabrik untuk membeli dengan harga paling Rp 1.600 per kilogram, harga tetap anjlok karena PKS tidak bisa menambah stok.

"PKS membeli Rp 1.600 perintah Mendag, paling murah. Nah sekarang masih terjadi problem karena tangki masih penuh sehingga pabriknya gak bisa beli," ujar Zulhas.

Oleh karena itu, Kemendag memutuskan memperbesar keran ekspor sehingga tangki stok TBS bisa kembali kosong dan terisi oleh hasil panen para petani. Ia berharap, dengan terserapnya TBS petani di PKS akan menaikan harga TBS secara perlahan.

Advertising
Advertising

Sementara itu, menurut Zulkifli yang masih jadi kendala dalam proses ekspor saat ini adalah ketersediaan kapal pengangkut TBS untuk ekspor. Ia menjelaskan banyak kapal yang terlanjur bekerja sama dengan industri komoditas lain saat keran ekspor ditutup, sehingga saat ini pelaku ekspor sawit antre hingga berebut kapal.

"Izin ekspor itu sudah banyak terealisasi, hampir separuh. Tapi kapalnya begutu jadi daya serapnya lambat. Tangkinya penuh, korbannya ya petani sawit. TBS jadi murah hanya Rp 1.000 dan Rp 1.200," tuturnya.

Adapun Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat Manurung mengatakan harga TBS masih anjlok sehingga membuat banyak petani sawit panik. Menurutnya harga TBS juga jatuh hingga tak pernah menyentuh angka seribu rupiah per kilogram.

Gulat mencatat per 2 Juli 2022 harga TBS di Kalimantan Barat hanya Rp 1.050 per kilogram. Sedangkan di Riau, TBS dibandrol Rp 1000 per kilogram. Sementara di Sumatera Utara harganya lebih rendah, yaitu Rp 950 per kilogram.

RIANI SANUSI PUTRI

Baca: RI Bisa Ekspor Lewat Abu Dhabi, Tarif 0 Persen

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

3 jam lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

4 jam lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

1 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

1 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

2 hari lalu

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim sejumlah harga pangan telah berangsur normal. Yang mahal tinggal gula pasir.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menepis isu pelarangan operasional warung madura selama 24 jam.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

5 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

6 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya