Medco Energi Balikkan Rugi jadi Laba Bersih USD 47,01 Juta, Ini Sebabnya

Jumat, 10 Juni 2022 12:31 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) membalikkan rugi bersih perusahaan menjadi laba pada tahun 2021. Laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan pada Jumat, 10 Juni 2022, menunjukkan perusahaan berkode saham MEDC meraup laba bersih senilai US$ 47,01 juta sepanjang tahun lalu.

Perolehan laba tersebut kontras dengan tahun 2020 saat Medco Energi mencatatkan rugi bersih US$ 192,82 juta. Pada tahun 2021, MEDC mencatatkan EBITDA sebesar US$ 714 juta atau naik 44 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

CEO Medco Energi Internasional Roberto Lorato menyatakan kinerja keuangan yang kuat ini tak lepas dari perbaikan harga dan permintaan pasar. “Hal ini seiring dengan harga dan permintaan yang pulih pasca Covid-19,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima.

Perseroan menyebutkan laba bersih pada tahun lalu seiring dengan pulihnya tingkat permintaan energi yang sebelumnya rendah akibat Covid-19 pada 2020. Hal itu terlihat dari ketiga segmen usaha yakni minyak dan gas, ketenagalistrikan dan tambang yang membukukan laba.

Secara keseluruhan, MEDC mencatatkan total pendapatan senilai US$ 1,32 miliar atau lebih tinggi dibandingkan perolehan pada 2020 senilai US$ 1,09 miliar. Secara rinci, kontrak penjualan migas menjadi penyumbang penerimaan MEDC terbesar sepanjang 2021 senilai US$ 1,18 miliar.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Adapun kontrak konstruksi menyumbangkan U$ 32,09 juta, disusul oleh kontrak penjualan listrik US$ 25,3 juta. Berikutnya, kontrak operasi dan jasa pelayanan mencatatkan penerimaan sebanyak US$ 27,54 juta, kontrak penjualan jasa lainnya US$ 14,3 juta, serta sewa dan pendapatan bunga sebesar US$ 39,92 juta.

Harga jual rata-rata minyak senilai US$ 68 per barel pada tahun lalu juga melonjak 69 persen dibandingkan tahun 2020 senilai US$ 40 per barel. Sedangkan harga penjualan rata-rata tertimbang gas adalah US$ 6,5 per mmbtu atau naik 26 persen dari 2020 senilai US$ 5,2 per mmbtu.

Laba bersih Medco Energi pada tahun lalu juga dipengaruhi oleh dry hole dan penurunan nilai dari Blok Meksiko 10 & 12 total sebesar US$ 28 juta, penurunan nilai PT Api Metra Graha (AMG) sebesar US$ 15 juta. Penurunan tersebut turut diimbangi dengan penyesuaian nilai pada Sarulla sebesar US$ 47 juta dan PT Donggi Senoro LNG (DSLNG) sebesar US$ 25 juta.

Sementara jumlah belanja modal atau capex Medco Energi yang terealisasi sebesar US$ 114 juta. Kegiatan belanja modal terpantau meningkat di kuartal keempat tahun 2021 seiring dengan pulihnya permintaan.

BISNIS

Baca: Garuda Ajukan Proposal Perdamaian kepada Kreditur

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

9 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

9 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

11 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya