Pertashop Mati Suri karena Harga Pertamax Naik, DPR: Ini Masalah Sangat Serius

Kamis, 9 Juni 2022 08:15 WIB

Petugas melakukan pengisian bahan bakar di KiosK Pertamax Rest Area KM 252 Brexit, Brebes, Jawa Tengah, Rabu (30/5/2018). Pertamina menyiagakan 60 titik Kios BBM Kemasan atau KiosK Pertamax suntuk pemudik di Lebaran 2018 ini. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR, Hendrik Sitompul, menyatakan banyak Pertashop mati suri karena adanya gap harga antara Pertamax dan Pertalite. Pelanggan Pertashop, kata dia, umumnya memilih membeli bahan bakar minyak (BBM) penugasan jenis Pertalite di SPBU ketimbang Pertamax di Pertashop.

"Masalah Pertashop ini sangat serius. Tolong pemerintah merespons cepat," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Kamis, 9 Juni 2022.

Pertashop merupakan lembaga penyalur resmi berskala kecil yang menyediakan BBM non-subsidi dan produk lain dari Pertamina di daerah yang jauh dari SPBU. Jumlah konsumen BBM di Pertashop, kata dia, menyusut setelah PT Pertamina (Persero) menaikkan harga Pertamax mendekati level keekonomiannya.

Kenaikan itu membuat selisih harga jual Pertamax dengan Pertalite makin lebar, yakni Rp 5.000 per liter. Menurut Hendrik, persoalan mati surinya Pertashop merupakan masalah serius karena unit usaha itu banyak dikelola masyarakat kecil.

“Mereka meminjam uang dari bank untuk membangun Pertashop,” ucap Hendrik.

Advertising
Advertising

Ketika harga Pertamax naik, sementara harga Pertalite tidak mengalami perubahan, bisnis Pertashop goyah karena pemiliknya harus tetap membayar pinjaman bank. Adapun merujuk pada data penawaran kemitraan Pertamina, modal usaha untuk membangun Pertashop berkisaar Rp 250 juta hingga Rp 500 juta.

"Karena mati suri tidak mampu lagi membayar, akhirnya kredit macet, Pertashop disita oleh bank. Kami sangat prihatin karena mereka adalah orang-orang kurang mampu yang meminjam uang dari bank untuk membangun itu," kata Hendrik.

Politikus Partai Demokrat itu mengaku sering mendapatkan pertanyaan dari pengusaha Pertashop mengenai kapan harga Pertalite akan naik dan apakah harga Pertamax bakal terkerek lagi. Di sisi lain, ia mengungkap rencana paguyuban Pertashop akan melakukan unjuk rasa ke Kementerian BUMN untuk meminta pertanggungjawaban.

Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga mencatat konsumsi Pertamax anjlok hingga 20 persen akibat konsumen BBM non-subsidi beralih membeli BBM bersubsidi. Saat ini, harga jual Pertamax Rp 12.500 per liter, sedangkan harga jual Pertalite Rp 7.650 per liter.

ANTARA

Baca juga: BPH Migas Catat Konsumsi Pertalite Sudah 50,74 Persen dari Jatah Kuota

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

58 menit lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

1 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

1 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

6 Tips Merawat Motor Injeksi agar Tetap Prima dan Awet

2 hari lalu

6 Tips Merawat Motor Injeksi agar Tetap Prima dan Awet

Motor injeksi merupakan kendaraan yang dibekali dengan teknologi mumpuni di bagian mesin pembakarannya.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

3 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

5 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

5 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

5 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

5 hari lalu

Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat dari fraksi PKS menyatakan setuju dengan pembatasan Pertalite dan LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

5 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya