Transaksi Produk Pangan Lokal ID FOOD Mencapai Rp 57,5 Miliar
Reporter
Hamdan Cholifudin Ismail
Editor
Francisca Christy Rosana
Jumat, 3 Juni 2022 14:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau holding pangan ID FOOD mendorong peningkatan penggunaan produk pangan dalam negeri untuk transaksi penjualannya. Produk tersebut adalah minyak goreng, garam, daging sapi, ikan, beras, dan gula.
"Penyerapan produk-produk dalam negeri akan diutamakan. Langkah ini juga sejalan dengan program transformasi Kementerian BUMN," kata Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan dalam keterangan tertulis, Jumat, 3 Juni 2022.
Frans berujar upaya itu merupakan langkah perusahaan untuk menindaklanjuti permintaan Presiden Joko Widodo. Jokowi sebelumnya mengimbau kementerian, lembaga, dan BUMN memaksimalkan penyerapan penggunaan produk dalam negeri.
Direktur Supply Chain Management dan Teknologi Informasi ID FOOD Adhi Cahyono Nugroho berujar perusahaan berhasil menyerap produk pangan lokal hingga Rp 57,5 miliar. Komitmen dan realisasi itu meliputi transaksi untuk gula, ikan beku, produk kelautan, beras, daging sapi dan ayam, minyak goreng, garam, serta non-pangan seperti karung atau kemasan plastik.
Selain itu, ID FOOD melakukan penandatanganan kerja sama perdagangan yang berkaitan dengan distribusi garam, produk pangan, dan non-pangan lainnya. Adhi mengatakan minat masyarakat untuk memilih dan mengkonsumsi produk dalam negeri sangat besar.
“Terbukti dengan tingginya potensi transaksi yang bisa dicatatkan dalam periode singkat selama tujuh hari pelaksanaan kegiatan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Adhi berujar, banyak produk pangan dan non-pangan ID FOOD yang telah mengantongi sertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Misalnya, crude palm oil (CPO) sebagai bahan dasar minyak goreng. Tingkat TKDN CPO hingga 99,6 persen. A
ID FOOD, kata Adhi, akan membuka peluang bisnis untuk bekerja sama dengan mitra-mitra strategis. Sebab, produk-produk yang diproduksi holding BUMN Pangan sangat berpotensi untuk dikolaborasikan dengan UMKM.
"Menggunakan produk pangan dalam negeri, sama dengan mendukung peningkatan kesejahteraan petani, peternak, dan nelayan yang berkontribusi pada tumbuhnya ekosistem pangan nasional,” katanya.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi berujar, produk pangan lokal berperan besar untuk membantu penguatan stok pangan nasional. “Kita ciptakan ekosistem pangan dalam negeri, marketnya sudah ada, pangan itu pasarnya ada di Indonesia, peluang besar merealisasikan ekosistem dalam negeri kolaborasi berbagai stakeholders, salah satunya sinergi Holding Pangan,” kata Arief.
Baca juga: ID Food Klaim Telah Salurkan 27 Juta Liter Minyak Goreng ke Pasar Rakyat
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.