TEMPO.CO, Jakarta - Okupansi atau tingkat keterisian tempat duduk kereta api jarak jauh di wilayah kerja PT KAI Daop 8 Surabaya pada H+3 Lebaran atau Kamis, 5 Mei 2022, mencapai 70 persen dari total kapasitas 530.755 tempat duduk yang disediakan.

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengatakan dengan data itu berarti total tiket yang telah terjual sebanyak 372.426 tempat duduk.

Sementara itu, khusus keberangkatan dari Stasiun Malang, telah terjual sebanyak 66.608 tempat duduk, atau sekitar 77 persen dari kapasitas yang disediakan sebanyak 86.263 tempat duduk.

"Yang menjadi favorit masyarakat saat ini adalah KA dengan tujuan Jakarta, Yogyakarta, dan Banyuwangi, seperti KA Argo Bromo Anggrek, KA Airlangga, KA Jayabaya, KA Sancaka, KA Probowangi, dan sebagainya," katanya, Kamis, 5 Mei 2022.

Luqman mengatakan dengan okupansi itu berarti tiket KA pada arus balik angkutan Lebaran 2022 saat ini masih cukup tersedia, meski pemesanan terus meningkat.

"Seperti contoh untuk perjalanan tanggal 6 Mei 2022, jumlah tempat duduk yang tersedia sekitar 8 persen atau 1.933 tempat duduk. Sedangkan keberangkatan tanggal 7 Mei 2022, tingkat ketersediaan sekitar 1.980 tiket, dan pada tanggal 8 Mei 2022 masih terdapat 2.261 tempat duduk atau 9 persen," katanya.

Menurut Luqman, pada masa angkutan Lebaran saat ini, KAI Daop 8 Surabaya mengoperasikan sebanyak 40 keberangkatan KA jarak jauh reguler, dan 6 keberangkatan KA tambahan per hari, dengan kapasitas tempat duduk yang disediakan rata-rata 24.125 per hari.

Hal itu, kata dia, untuk keberangkatan dari Stasiun Surabaya Pasarturi, Surabaya Gubeng, dan Malang, serta sesuai aturan dari pemerintah, yakni kapasitas yang ditetapkan untuk KA Jarak Jauh sebesar 100 persen.

"Kami mengajak masyarakat yang akan mudik menggunakan jasa KA setelah lebaran agar dapat segera melakukan pemesanan dan merencanakan perjalanan dengan baik dan mengecek ketersediaan tiket secara berkala di aplikasi KAI Access," ucapnya.

Baca Juga: Arus Balik Lebaran, KAI Tambah Kereta Tambahan Semarang - Bandung