Menjelang Cuti Bersama Lebaran, Kurs Rupiah Melemah di 14.413 per USD
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 27 April 2022 16:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kurs rupiah ditutup melemah pada perdagangan menjelang cuti bersama lebaran 2022, Rabu, 27 April 2022.
Data Bloomberg menunjukkan nilai tukar rupiah ditutup pada posisi Rp 14.413 per dolar AS atau terdepresiasi 2,5 poin atau 0,02 persen. Adapun indeks dolar AS naik 0,22 persen di level 102,52.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, pasar terus memantau perkembangan investasi usai Covid-19 di kuartal pertama 2022 yang terus membaik. Realisasi investasi per kuartal satu tahun ini tercatat sebesar Rp 282,4 triliun.
Angka itu naik 28,5 persen secara tahunan (YoY) dan 16,9 persen secara kuartalan (Q to Q). “Realisasi investasi pada tiga bulan terakhir tersebut lebih tinggi dari capaian kuartal sebelumnya yaitu Rp 241,6 triliun. Pencapaian ini membuktikan bahwa kepercayaan investor terhadap Indonesia semakin kuat,” kata Ibrahim.
Kementerian Investasi atau BKPM mencatat penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada Kuartal Keempat 2021 adalah sebesar Rp 135,2 triliun atau tumbuh 25,1 persen (YoY), dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 147,2 triliun atau 31,8 (YoY). Hal tersebut menunjukkan bahwa kebijakan investasi di Tanah Air semakin baik.
Selain itu, dari sisi data BKPM, investasi luar Jawa tercatat Rp 148,7 triliun atau naik 30 persen (YoY) dan Jawa Rp 133,7 triliun atau 26,9 persen. Berdasarkan grafik, investasi luar Jawa dan Jawa semakin seimbang sejak Kuartal Ketiga 2021.
<!--more-->
Adapun faktor eksternal dari nilai tukar dolar AS berada di level tertinggi sejak hari-hari awal pandemi pada hari Rabu dan menuju bulan terbaiknya sejak 2015, didukung oleh prospek kenaikan suku bunga AS dan arus safe haven yang dipicu oleh perlambatan pertumbuhan di Cina dan Eropa.
“Penghasilan AS kemungkinan akan mengatur nada di pasar keuangan di kemudian hari, menjelang data pertumbuhan AS yang akan dirilis pada hari Kamis di mana pertunjukan yang solid dapat memperkuat taruhan pada suku bunga yang bergerak naik tajam pada pertemuan Federal Reserve Mei,” kata Ibrahim.
Ia juga menyebutkan faktor kekhawatiran akan keamanan energi Eropa karena Rusia menghentikan pasokan gas ke Polandia berdasarkan kontrak Yamal pada Rabu lalu turut mempengaruhi kurs dolar AS. Langkah terbaru menyoroti keretakan antara Barat dan Rusia atas perang di Ukraina, yang dipicu oleh invasi Rusia pada 24 Februari.
Lebih jauh, Ibrahim memprediksi rupiah masih akan dibuka berfluktuatif pada perdagangan besok. Namun, rupiah masih berpotensi ditutup menguat tipis. “Rupiah masih dapat menguat besok pada kisaran Rp 14.400 - Rp 14.440,” tuturnya.
BISNIS
Baca: Jokowi Resmi Teken Keppres, Cuti Bersama 4 Hari Tak Kurangi Hak Cuti Tahunan PNS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.