Siasat Sopir Truk Logistik Saat Solar Subsidi Langka

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 29 Maret 2022 09:33 WIB

Petugas Kepolisian memeriksa truk yang melintas di check point penyekatan arus mudik Gerbang Tol Cikupa, Tangerang, Banten, Kamis, 6 Mei 2021. Petugas gabungan memberlakukan penyekatan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H guna mengantisipasi risiko peningkatan kasus penularan COVID-19. ANTARA/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku jasa logistik menyebut dampak kelangkaan solar subsidi terhadap pengiriman barang sudah mulai dirasakan masuk ke Jawa, setelah Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi mengalami hal yang sama terlebih dahulu. Para angkutan logistik pun menyiasati dengan sejumlah cara untuk tetap bisa mengirimkan barang sesuai dengan permintaan pemilik barang.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Mahendra Rianto mengatakan daerah Jabodetabek hingga saat ini masih terlihat belum mengalami kelangkaan solar subsidi. Oleh sebab itu, siasat dilakukan dengan membawa BBM dalam jeriken untuk didistribusikan ke pelaku angkutan logistik di luar Jawa.

"Yang disiasati oleh driver itu beli [solar] banyak di Jabodetabek, kemudian diisi lalu dibagi-bagikan ke truk-truk lain. Jadi dia bawa jeriken. Ini untuk mengantisipasi antre karena bisa seharian. Ini barusan kita tanya driver," kata Mahendra, Senin, 28 Maret 2022.

Tentunya, tegas Mahendra, bahwa siasat ini tidak bisa terus-terusan dilakukan. Harus ada tindakan dari pemerintah agar kegiatan logistik tidak terhambat menjelang Ramadan. Dia menyebut bahwa volume pengiriman barang atau kegiatan logistik akan memuncak hingga pekan kedua Ramadan.

"Produksi itu biasanya akan setop 10 hari sebelum lebaran, karena sata itu sudah tidak bisa mengirim barang. Biasanya itu kan H-7 ada pembatasan jalan [untuk mudik]," ujar Mahendra.

Oleh sebab itu, kegiatan produksi selama waktu krusial yakni hingga pekan kedua Ramadan akam meningkat sehingga kegiatan logistik juga akan ikut naik. Dengan adanya kelangkaan ini, jelas Mahendra, maka akan ada potensi opportunity loss yang dirasakan oleh para pelaku usaha maupun logistik terkait dengan penjualan barang.
<!--more-->
"Opportunity untuk mendapatkan penjualan [tinggi] juga berkurang. Selain itu, [harapan] untuk menggeliatkan ekonomi pun juga juga berkurang," katanya.

Di samping itu, Mahendra juga berpesan agar pemerintah dan Pertamina tidak menaikkan harga BBM untuk solar bersubsidi, karena umumnya digunakan untuk kendaraan angkutan barang atau logistik. Hal ini sejalan dengan kondisi kenaikan harga minyak dunia yamg dipicu oleh faktor global.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan mengatakan kelangkaan solar subsidi di beberapa daerah menyebabkan proses pengiriman barang tertunda. Padahal, menurutnya volume kegiatan logistik biasanya tumbuh 20 persen lebih tinggi pada saat Ramadan maupun seperti hari-hari besar lainnya.

Advertising
Advertising

Oleh sebab itu, dampak kelangkaan solar subsidi di beberapa wilayah di tanah air terhadap logistik dinilai bisa menghambat kegiatan produksi, terutama ketika permintaan tinggi jelang hari besar. "Semua akan rugi. Jadi kerugian akibat keterlambatan pengiriman barang ini terutama kepada pabrik atau pengguna jasa. [Awalnya] yang sudah dijanjikan rencana tiba hari ini tapi tidak bisa, tentu mengakibatkan keterlambatan produksi," kata Gemilang, Senin (28/3/2022).

Gemilang menuturkan bahwa pemerintah dan Pertamina harus lebih jelas dalam mengatur siapa penerima subsidi solar, agar menghindari terjadinya kelangkaan seperti yang terjadi saat ini. Sebelumnya, Pulau Jawa dikabarkan mulai mengalami kelangkaan solar di Gresik dan Sukabumi, menyusul daerah di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Pertamina sebelumnya mengungkapkan kelangkaan solar terjadi akibat kenaikan konsumsi di tengah masyarakat. Hingga Februari 2022, Pertamina menyebut konsumsi solar sudah 10 persen di atas dari kuota pemerintah.

BISNIS

BACA: Viral Duit Nasabah Hilang, BCA: Kami Telah Selesaikan Masalah Tersebut

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

54 menit lalu

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla atau JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ini tiga poin pembelaannya.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

1 jam lalu

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang kasus dugaan korupsi terdakwa Eks Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Baca Selengkapnya

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

19 jam lalu

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

PT Pertamina (Persero) resmi menetapkan direktorat baru, yaitu direktorat manajemen risiko di seluruh subholding.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

19 jam lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Karen Agustiawan Didakwa Korupsi Pengadaan LNG, Jusuf Kalla Ungkap Faktor yang Bikin Pertamina Merugi

1 hari lalu

Karen Agustiawan Didakwa Korupsi Pengadaan LNG, Jusuf Kalla Ungkap Faktor yang Bikin Pertamina Merugi

Jusuf Kalla mengatakan bila direktur perusahaan harus dihukum karena merugi, maka seluruh BUMN Karya harus dihukum.

Baca Selengkapnya

Bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jusuf Kalla Bingung Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi Pengadaan LNG

1 hari lalu

Bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jusuf Kalla Bingung Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi Pengadaan LNG

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla mengatakan Karen Agustiawan sebagai Dirut Pertamina menjalankan perintah presiden.

Baca Selengkapnya

Pertamina Menggaet KNOC dan ExxonMobil untuk Kembangkan CCS

1 hari lalu

Pertamina Menggaet KNOC dan ExxonMobil untuk Kembangkan CCS

Pertamina membangun kerja sama strategis dengan Korea National Oil Corporation (KNOC) dan ExxonMobil untuk pengembangan Carbon Capture and Storage (CCS) lintas batas antara Indonesia dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Akan Hadir sebagai Saksi Meringankan di Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

1 hari lalu

Jusuf Kalla Akan Hadir sebagai Saksi Meringankan di Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla akan hadir sebagai saksi meringankan dalam sidang dugaan korupsi pengadaan LNG dengan terdakwa Karen Agustiawan.

Baca Selengkapnya

PHE Tandatangani Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

1 hari lalu

PHE Tandatangani Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

Melalui penguatan kerja sama ini, PHE dan ExxonMobil akan mematangkan dan menyiapkan rancangan model komersial untuk pengembangan hub CCS/CCUS regional di wilayah kerja PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES)

Baca Selengkapnya

Holding RS BUMN IHC Kerahkan Tim Medis untuk Dukung WWF di Bali

1 hari lalu

Holding RS BUMN IHC Kerahkan Tim Medis untuk Dukung WWF di Bali

IHC mengambil peran strategis sebagai koordinator layanan tim medis untuk tamu VVIP, bersama Kementerian Sekretariat Negara di WWF

Baca Selengkapnya