SoftBank Cabut dari Investor IKN, Kementerian Investasi: Belum Ada Komitmen

Kamis, 17 Maret 2022 16:33 WIB

(Ki-ka) President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, CEO Grab Anthony Tan, Founder dan CEO Softbank Masayoshi Son, Board Director, Executive Vice President & CSO Kataunori Sago dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya saat diterima Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 29 Juli 2019. Pertemuan tersebut membahas investasi sebesar lima miliar dolar AS untuk membangun ekosistem transportasi daring berbasis kendaraan bertenaga listrik. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Investasi memastikan mundurnya SoftBank dari daftar calon investor Ibu Kota Negara (IKN) tak akan memberikan dampak besar. Musababnya, perusahaan asal Jepang ini belum meneken komitmen apa pun dengan pemerintah.

“Kan belum ada komitmen apa-apa, belum ada kesepakatan sama sekali. Dulu memang SoftBank datang karena menyatakan ketertarikan, lalu pemerintah menerima dengan baik,” ujar Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi Nurul Ichwan saat ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Maret 2022.

Ichwan mengimbuhkan, keputusan SoftBank juga tidak akan mempengaruhi investor-investor lain yang sudah melirik untuk menanamkan modal di Ibu Kota. Bila mundurnya SoftBank berdampak terhadap citra negatif IKN Indonesia di mata dunia, dia mengklaim pemerintah sudah bersiap menyampaikan penjelasan secara terang.

Pada 2020, SoftBank berminat menyuntik dana segar untuk pembangunan IKN sebesar US$ 100 miliar. Pemerintah bahkan menunjuk CEO SoftBank Masayoshi Son sebagai Ketua Dewan Pengarah IKN bersama Perdana Menteri Inggris Tony Blair dan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed bin Zayed Al Nahyan atau MBZ.

Namun pada pekan lalu, SoftBank mengkonfirmasi perusahaan tidak akan ikut serta menjadi investor di IKN. Meski demikian, manajemen memastikan akan tetap melanjutkan investasi di Indonesia melalui portofolio perusahaan di SoftBank Vision Bank. SoftBank memiliki komitmen menanamkan modal di sektor lain di Indonesia.

Advertising
Advertising

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berujar SoftBank urung mendanai megaproyek di Kalimantan Timur setelah saham perusahaan asal Jepang itu anjlok. Walau begitu, ia mengklaim pemerintah sudah mendapat komitmen dari negara lain di Timur Tengah, yaitu Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.

Vision fund-nya (SoftBank) colabs, enggak jadi. Saya harapkan vision fund dari Abu Dhabi dan Arab Saudi bisa masuk tanpa lewat SoftBank lagi,” tutur Luhut.

Dua pejabat pemerintahan sebelumnya mengungkapkan mundurnya SoftBank berkaitan dengan permintaan perusahaan terhadap pemerintah Indonesia yang tak masuk akal. Mereka berujar SoftBank meminta jumlah penduduk IKN minimal 50 juta orang.

"Kita bilang wah tidak mungkin," kata seorang pejabat. Selain syarat jumlah penduduk, SoftBank menginginkan semua industri yang ada di Jakarta diboyong ke IKN.

Padahal pemerintah memiliki desain untuk membangun ibu kota dengan konsep kota kecil. Area pembangunan di IKN pun hanya akan memakan porsi sebesar 25 persen dari total keseluruhan lahan. "Jadi bagaimana pun, bisnis itu tidak bisa dipaksakan," kata sumber tersebut.

Baca Juga: Luhut Bantah SoftBank Minta Penduduk IKN Minimal 50 Juta Orang

Berita terkait

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

1 jam lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

10 jam lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

14 jam lalu

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

Kementerian ESDM membuka penawaran sebanyak lima wilayah kerja minyak dan gas (migas) pada lelang Wilayah Kerja (WK) Migas Tahap I Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

22 jam lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

1 hari lalu

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

Nahdlatul Wathan (NW) menjadi organisasi massa Islam pertama yang membangun ekosistem di Ibu Kota Nusantara (IKN). Begini profilnya?

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Kurasi UMKM untuk Isi Galeri di IKN saat HUT Kemerdekaan RI

1 hari lalu

Sandiaga Uno Kurasi UMKM untuk Isi Galeri di IKN saat HUT Kemerdekaan RI

Menteri parekraf Sandiaga Uno tengah menyiapkan UMKM yang akan mengisi acara HUT Kemerdekaan RI Agustus mendatang

Baca Selengkapnya

Bukan Muhammadiyah atau NU, Ini Ormas Islam Pertama yang Bangun Kantor Pusat di IKN

1 hari lalu

Bukan Muhammadiyah atau NU, Ini Ormas Islam Pertama yang Bangun Kantor Pusat di IKN

Nahdlatul Wathan melakukan peletakan batu pertama pembangunan kantor pusat di IKN pada Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Berencana Salurkan Makan Siang Gratis 3-5 kali Sepekan, Ekonom: Bisa Bebani APBN

1 hari lalu

Pemerintah Berencana Salurkan Makan Siang Gratis 3-5 kali Sepekan, Ekonom: Bisa Bebani APBN

Ekonom menaksir beban anggaran pemberian makan siang gratis beserta susu setara 4-5 persen belanja pemerintah pusat pada APBN 2025

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

2 hari lalu

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

Pembangunan tahap pertama IKN Nusantara mencapai 80,82 persen. Klaster pendidikan untuk mendukung kebutuhan pertumbuhan dan inovasi dalam klaster ekonomi di masa depan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

3 hari lalu

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Cabang Purwakarta memastikan 233 pekerja pabrik Sepatu Bata yang di PHK akan menerima pesangon pada Senin.

Baca Selengkapnya