Usai HET Dicabut, Ibu-ibu di Pamekasan Cerita Kelimpungan Cari Minyak Goreng
Reporter
Antara
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 17 Maret 2022 15:04 WIB
Selanjutnya ia mencari minyak goreng ke toko Wina Mart di Duko Timur, Kecamatan Larangan, dan sebuah toko kelontong di alamat yang sama. Hasilnya nihil, minyak goreng tetap langka.
"Saya baru menemukan ada toko yang menjual minyak goreng di sebuah warung kecil Sokalelah dengan harga Rp 17 ribu per liter, itu pun hanya tinggal beberapa bungkus saja," katanya.
Selain Arianti, sejumlah ibu-ibu rumah tangga di Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Pamekasan lainnya juga mengakui hal yang sama.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pamekasan, Achmad Sjaifudin, menyatakan, stok kosong minyak goreng di sejumlah toko di Pamekasan, kemungkinan karena aksi panik warga.
"Kalau dari sisi distributor sebenarnya stok banyak dan melimpah, karena kami telah melakukan sidak secara langsung ke sejumlah toko grosir dan distributor minyak goreng," katanya.
Namun begitu, Achmad berjanji akan melakukan koordinasi lebih lanjut dan menerjunkan kembali tim ke lapangan untuk menyelidiki habisnya persediaan minyak goreng di beberapa toko swalayan dan toko kelontong di Pamekasan itu.