Sri Mulyani: RI Hadapi Geopolitik yang Rumit, Imbas Harga Komoditas Sangat Nyata

Selasa, 8 Maret 2022 11:07 WIB

Menkeu Sri Mulyani Indrawati memberikan pidato pada acara Mandiri Investment Forum 2020 Indonesia : Advancing Investment-Led Growth, di Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi geopolitik dunia memberikan dampak besar bagi Indonesia. Salah satu dampak yang dirasakan adalah kenaikan harga-harga komoditas.

“Saat ini indonesia menghadapi situasi geopolitik sangat rumit. Imbas harga komoditas sangat nyata. Harga komoditas sumber daya alam yang diproduksi Indonesia termasuk yang kena dampak akibat kenaikan harga-harga itu,” ujar Sri Mulyani dalam acara peluncuran Simbara untuk batu bara yang digelar secara daring, Selasa, 8 Maret 2022.

Dengan situasi yang pelik, Sri menilai sumbangan pengelolaan sumber daya alam (SDA) terhadap penerimaan negara menjadi sangat penting. Khususnya, sumbangan dari sektor mineral dan batu bara. Sri berujar komoditas ini pada 2021 menyumbang penerimaan negara mencapai Rp 124,4 triliun akibat harga acuan batu bara melambung.

Angka tersebut tercatat menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir. Namun capaian itu memberikan sinyal bagi negara untuk lebih serius merapikan koordinasi alur produksi dan penjualan minerba antar-kementerian dan lembaga.

Musababnya di tengah kenaikan harga komoditas, kata Sri, pelbagai ancaman terhadap tata kelola komoditas akan muncul. “Kemungkinan untuk melakukan pelanggaran tata kelola dalam bentuk penyelundupan, underinvoicing, dan tax evasion menjadi sangat besar. Ini salah satu alasannya kita harus semakin makin menata diri,” ucap Sri.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Saat ini, Sri Mulyani mengatakan kementeriannya bersama Kementerian ESDM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, dan Bank Indonesia telah membuat Sistem Informasi Pengelolaan Batu Bara (Simbara). Sistem tersebut mengatur agar ekosistem pengelolaan minerba dari hulu ke hilir sinkron.

Adapun sistem itu juga akan mengintegrasikan seluruh proses, mulai pemanfaatan single identity wajib pajak dan wajib bayar, proses perizinan tambang, rencana penjualan komoditas, verifikasi penjualan, pembayaran PNBP, serta lalu-lintas ekspor, pengapalan, dan pencatatan penerimaan devisa hasil ekspor.

“Dengan begitu penerimaan negara akan lebih transparan,” ucap Sri Mulyani.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

12 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

13 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

13 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

1 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

2 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

2 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya