Kenaikan Harga Komoditas Akibat Invasi Rusia Diprediksi hingga Akhir Semester I

Minggu, 27 Februari 2022 19:19 WIB

Asap membumbung dari depok minyak yang dilaporkan terbakar di dekat pangkalan udara militer Vasylkiv di wilayah Kyiv, Ukraina, 27 Februari 2022. Rudal Rusia telah menghantam pipa gas dan kilang minyak di kawasan Vasylkiv. REUTERS/Maksim Levin

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memperkirakan fluktuasi harga berbagai komoditas akibat invasi Rusia terhadap Ukraina berlanjut sampai akhir semester I 2022. Konflik geopolitik ini menyebabkan sejumlah harga acuan komoditas—seperti minyak mentah dunia—melambung.

“Apalagi akibat sanksi embargo ekonomi, harga-harga komoditas akan semakin mahal. Jadi kenaikannya, termasuk untuk harga minyak dunia, terus terjadi,” ujar Bhima saat dihubungi pada Minggu, 27 Februari 2022.

Harga minyak dunia bergejolak dalam beberapa waktu terakhir. Pekan lalu, harga acuan komoditas melampaui level tertinggi di atas US$ 100 per barel. Namun kemudian harga kembali anjlok. Harga acuan Brent untuk pengiriman April, misalnya, anjlok US$ 1,15 atau 1,2 persen ke posisi US$ 97,93 per barel. Sedangkan untuk kontrak Mei, harga acuan menyusut menjadi US$ 94,12 per barel.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat untuk pengiriman Maret turut turun US$ 1,22 atau 1,3 persen ke level US$ 91,59 per barel. Padahal harga minyak dunia itu sempat menembus rekor tertinggi di posisi US$ 95,64.

Di saat harga minyak dunia bergejolak, Bhima mengatakan komoditas pangan dan produk untuk pertanian ikut terganggu. Tersebab Rusia merupakan produsen gandum dan pupuk, kedua produk itu mengalami kenaikan harga.

Advertising
Advertising

“Harapan bahwa harga pangan stabil karena pasokan meningkat tampaknya tidak terjadi. Harga pangan akan naik sampai ekskalasi konflik berakhir,” tutur Bhima. Tak hanya dari sisi harga, operasi militer Rusia terhadap Ukraina membuat rantai pasok komoditas tersendat.

Barang-barang dari Rusia ke negara lain, misalnya, tidak akan didistribusikan secara langsung. Bhima melihat ada kemungkinan pengiriman barang impor dari Rusia lebih dulu melalui negara lain akibat adanya sanksi embargo ekonomi.“Ini membuat Indonesia kalau membeli barang-barang impor akan diputar ke negara lainnya. Misalnya dari rusia ke Cina, baru ke Indonesia,” ucap Bhima.<!--more-->

IHSG Fluktuatif

Di pasar keuangan, sanksi embargo ekonomi terhadap Rusia masih akan membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) gonjang-ganjing pada pekan mendatang. Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi indeks bakal bergerak fluktuatif kendati telah menguat pada Jumat, 25 Februari.

“Kalau Rusia masih melakukan agresi dan sanksi (ekonomi) oleh Eropa dan Amerika tidak artinya, ini yang harus dicermati,” ujar Ibrahim.

Pasar selama sepekan lalu bergerak fluktuatif. Bursa saham Amerika hingga Australia sempat anjlok, diikuti dengan penurunan indeks di bursa regional Asia. Pergerakan ini juga disusul dengan meningkatnya harga emas dunia. Tahun ini, Ibrahim meramal harga emas bisa menembus level tertinggi US$ 2.000 per troy ons. “Karena perang kelihatannya bakal lama,” kata Ibrahim.

Sejumlah negara telah dan akan menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia menyusul operasi militer negara pimpinan Vladimir Putin itu ke Ukraina. Diawali Amerika Serikat pada Kamis, pekan lalu, penjatuhan sanksi ini kemudian diikuti oleh negara-negara barat dan sejumlah negara di Asia-Pasifik lainnya.

Uni Eropa ialah satu di antaranya. Para pemimpin Uni Eropa bersepakat menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia, seperti membekukan aset, menghentikan akses bank-bank ke pasar keuangan Eropa, dan menargetkan "kepentingan Kremlin" atas "serangan di Ukraina.

"Presiden Putin bertanggung jawab telah membawa perang kembali ke Eropa," kata kata Kepala Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

Kanada pun mengambil langkah serupa. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan putaran pertama sanksi ekonomi terhadap Rusia. Kanada akan menghapus Rusia dari jaringan pembayaran internasional dunia atau SWIFT.

Trudeau mengatakan pemerintahnya juga akan melarang warga Kanada melakukan semua transaksi keuangan di wilayah Luhansk dan Donetsk. Kanada bahkan akan melarang warga Kanada terlibat dalam pembelian surat utang negara Rusia.

Di Asia, Jepang telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Sanksi itu mencakup larangan penerbitan obligasi Rusia di Jepang dan pembekuan aset milik beberapa pihak. Di sisi lain, Jepang membatasi perjalanan orang-orang Rusia ke negeri matahari terbit.

Menyusul Jepang, Korea Selatan menegaskan bakal bergabung dalam pemberian sanksi ekonomi multilateral terhadap Rusia. Presiden Moon Jae-in mengatakan pada pertemuan Dewan Keamanan Nasional bahwa kedaulatan, wilayah, dan kemerdekaan Ukraina harus dihormati.

Korea Selatan akan mendukung upaya internasional untuk menahan agresi bersenjata dan mencari resolusi damai. Seorang pejabat kementerian luar negeri, seperti dikutip Reuters, menyatakan sanksi ini mengacu pada kontrol ekspor. "Tentu saja beberapa negara sedang mempertimbangkan sanksi sepihak termasuk langkah-langkah keuangan, tetapi kami tidak mempertimbangkan itu,” kata pejabat tersebut.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | REUTERS

Baca Juga: 3 Dampak Ekonomi Akibat Perang Rusia-Ukraina, Nasib Indonesia?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kematian Presiden Iran: Harga Minyak Relatif Tenang, Emas Melonjak

16 jam lalu

Kematian Presiden Iran: Harga Minyak Relatif Tenang, Emas Melonjak

Ketidakpastian politik terjadi di negara penghasil utama minyak dunia dengan meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dan saikitnya Raja Saudi

Baca Selengkapnya

Kemendag Sebut Belum dapat Laporan Kontainer Komoditas Metrologi Ikut Tertahan di Pelabuhan

20 jam lalu

Kemendag Sebut Belum dapat Laporan Kontainer Komoditas Metrologi Ikut Tertahan di Pelabuhan

Kemendag sebut belum ada laporan komoditas bidang metrologi yang tertahan di pelabuhan

Baca Selengkapnya

Cek Rekomendasi IHSG Pekan Ini, Sentimen Harga Nikel Berlanjut

1 hari lalu

Cek Rekomendasi IHSG Pekan Ini, Sentimen Harga Nikel Berlanjut

Angga Septianus dari IPOT memperkirakan IHSG pekan ini akan dipengaruhi oleh sentimen harga nikel. Dia merekomendasikan saham-saham ini padapekan ini.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

2 hari lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

4 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

4 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

4 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

5 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

5 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

5 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya