Hadapi Varian Omicron, Sri Mulyani: Kita Tidak Boleh Takabur
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 9 Februari 2022 13:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan adanya berbagai risiko ketidakpastian ekonomi di tengah meningkatnya kasus Covid-19 akibat varian Omicron. Meski di sejumlah negara tingkat kesembuhan varian ini cenderung tinggi dan angka fatalitasnya rendah, dia meminta negara tetap waspada.
“Kita tidak boleh takabur. Untuk itu dua hal menjadi penting, yaitu mempercepat booster dan meneruskan disiplin protokol kesehatan,” ujar Sri Mulyani dalam Mandiri Investment Forum yang digelar secara virtua, Rabu, 9 Februari 2022.
Sri Mulyani melanjutkan, pada 2022, Indonesia masih akan menghadapi berbagai dinamika ekonomi yang berpengaruh terhadap pemulihan ekonomi. Dinamika tersebut muncul dari faktor eksternal, seperti peningkatan inflasi di negara-negara maju yang masih berlanjut.
Lonjakan inflasi di sejumlah negara, kata dia, mempengaruhi pemerintah setempat untuk mengubah kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan suku bunga. Sri Mulyani mencontohkan Brazil yang baru saja mencatatkan tingkat inflasi 10 persen. Pemerintah negara setempat menyesuaikan kebijakan suku bunga seiring dengan peningkatan angka inflasi.
Tak hanya Brazil, Amerika Serikat dan Eropa mengkaji kebijakan serupa. Kedua negara menunjukkan adanya sinyal percepatan normalisasi suku bunga yang akan berpengaruh terhadap negara berkembang.
<!--more-->
“Kita menyaksikan Amerika dan Eropa telah menunjukan respons terhadap inflasi yang tetap tinggi. Amerika telah menyentuh 7 persen dan Uni Eropa lebih dari 5 persen,” kata Sri Mulyani.
Berbagai situasi yang terjadi pada 2022, kata Sri Mulyani, membuat Dana Moneter Internasional (IMF) mengubah peroyeksinya terhadap pertumbuhan ekonomi global. IMF telah memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi menjadi 4,4 persen atau lebih rendah 0,5 poin dari persentase perkiraan semula.
Dengan kondisi pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung dan situasi ekonomi global yang kompleks, Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan berhati-hati dalam mengambil berbagai kebijakan dari sisi fiskal. “Kita kerja sama dengan bank sentral menggunakan instrumen fiskal sebagai alat kebijakan untuk melakukan counter cyclical,” ujar Sri Mulyani.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
BACA: Sri Mulyani: Pajak, Instrumen Penting yang Bisa Dipakai saat Susah dan Senang
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.