Sri Mulyani Sebut Utang RI Naik 10,8 Persen, Lebih Rendah dari Thailand, Malaysia, hingga Cina

Kamis, 27 Januari 2022 17:08 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 10 Juni 2021. Rapat tersebut membahas pagu indikatif Kementerian Keuangan dalam RAPBN 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tingkat utang negara emerging market naik dalam dua tahun ke belakang, seiring dengan defisit anggaran yang melebar akibat pandemi.

"Kita lihat kenaikan utang dari emerging market dari 2020-2021 dibanding pra-Covid level. Dalam hal ini Indonesia naik 10,8 persen," ujar Sri Mulyani dalam rapat bersama Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis, 27 Januari 2022.

Dari paparan yang disajikan Sri Mulyani ada sejumlah negara dengan kenaikan utang lebih rendah dari Indonesia, misalnya Rusia yang hanya naik 4,1 persen, Arab Saudi naik 6,9 persen, Vietnam naik 4,3 persen, Meksiko naik 6,5 persen, dan Brasil naik 2,9 persen.

Di sisi lain, sejumlah negara utangnya melonjak lebih tinggi dari Indonesia, misalnya Thailand yang naik 17 persen, Filipina yang naik 22 persen, Afrika Selatan naik 12 persen, Cina naik 11,8 persen, Malaysia naik 13,6 persen, dan India naik 16,5 persen.

"Ini suatu cara apakah desain kebijakan dan meng-assure yang kita lakukan relatif bekerja dengan cukup baik dan efektif untuk meng-attack Covid-19 dan eksesnya di perekonomian," tutur Sri Mulyani.

Advertising
Advertising

Sri Mulyani mengatakan defisit anggaran di berbagai negara memang mengalami lonjakan akibat kebijakan counter cyclical yang harus ditempuh untuk memulihkan ekonomi di masa pandemi ini.

Terlihat kenaikan defisit APBN Tanah Air mencapai 10,8 persen pada periode 2020-2021. Ia mengatakan angka tersebut lebih besar ketimbang Meksiko dan Vietnam yang hanya naik 8,6 persen dan 6,7 persen.

<!--more-->

"Namun dibanding negara lain yang emerging juga, Malaysia, Thailand, Filipina, Arab Saudi, Cina, Afrika Selatan, Brasil, dan India, defisit mereka melonjak dalam dua tahun adalah jauh di atas 10 persen," ujar dia.

Rinciannya, Malaysia 11 persen, Thailand 11,6 persen, Filipina 13,4 persen, Arab Saudi 14,4 persen, Afrika Selatan 19 persen, Brasil 19,5 persen, serta India melonjak 24 persen.

Adapun dari sisi Produk Domestik Bruto, Sri Mulyani mengatakan indeks PDB Riil perekonomian Indonesia telah melampaui level pra-Covid-19, yaitu di angka 101,1. Ia menyebut hanya beberapa negara yang sudah mencapai level pra-Covid-19, yaitu Indonesia, Brasil, Rusia, Vietnam, dan Cina.

Sementara itu India, Afrika Selatan, Arab Saudi, Myanmar, Meksiko, Thailand, dan Filipina masih berada di bawah level pra-pandemi.

"Kita bisa bayangkan konsolidasi fiskal dari negara-negara yang countercyclical-nya luar biasa dalam akan jauh lebih berat. Apalagi kalau ekonominya belum pulih ke pra-Covid level. Ini tentu akan makin memperberat mereka dalam mengonsolidasi fiskal," ujar Sri Mulyani.

Baca: Bos BPJS Kesehatan Bakal Pangkas Sistem Rujukan Berjenjang, Ini Sebabnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

7 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

12 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

14 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

17 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya